Seratusan karyawan Bandung Zoo terpaksa merogoh kocek pribadi untuk membeli pakan satwa. Patungan sukarela itu dilakukan demi memastikan ratusan hewan tetap bisa makan di tengah kondisi keuangan yayasan pengelola yang kian menipis.
Di tengah situasi memprihatinkan tersebut, Anggota DPR RI Fraksi Golkar, Nurul Arifin, angkat suara. Ia menilai polemik internal apa pun tidak boleh berujung pada terbengkalainya kebutuhan dasar satwa yang sepenuhnya bergantung pada manusia.
“Saya sangat prihatin dengan kondisi bonbin Kota Bandung. Seharusnya konflik di antara pihak-pihak yang bersengketa, tidak mengabaikan keberlangsungan hidup hewan-hewan yang ada di bonbin tersebut,” ujar Nurul, Selasa (2/12/2025).
Nurul menegaskan, lebih dari 700 satwa yang hidup di Bandung Zoo tetap membutuhkan pakan, perawatan harian, dan pengawasan medis, terlepas dari konflik yang terjadi di level pengelola. Menurutnya, satwa bukan objek yang bisa menunggu hingga masalah internal mereda.
“Jangan sampai hewan-hewan tersebut kelaparan, apalagi sampai mati sia-sia karena kurang perhatian dari pengelola,” tegas Anggota Komisi I DPR RI itu.
Nurul mendorong seluruh pihak untuk segera menyelesaikan sengketa melalui jalur hukum maupun mekanisme lain yang sah, tanpa menunda kebutuhan operasional yang menyangkut hidup-mati satwa.
Ia juga meminta adanya pengawasan langsung serta langkah cepat dari pihak terkait untuk memastikan seluruh satwa, yang menjadi bagian dari konservasi, edukasi, dan kebanggaan warga Bandung tetap mendapat perlindungan maksimal di tengah konflik yang belum usai.
“Saya berharap sengketa itu dapat diselesaikan, baik dengan penyelesaian sengketa di pengadilan atau jalur lainnya,” kata Nurul.








