Seorang sopir taksi online asal Sukaraja, Sukabumi, Yoga Firdaus (36) ditemukan tewas mengenaskan dengan luka bakar akibat air keras di sekujur tubuhnya. Peristiwa itu sempat viral di media sosial dan keluarga merasa curiga lantaran korban tewas secara tidak wajar.
Keluarga menyebut, korban terakhir kali berpamitan kepada kakaknya pada Senin malam (7/4) dengan mengendarai mobil Suzuki Ertiga. Ia mengaku akan ke Jakarta untuk menarik penumpang sebagai driver online.
Irwan Kurniawan (45) selaku paman korban mengatakan, mulanya pihak keluarga kehilangan kabar korban selama dua hari. Kemudian, ia mendapatkan kabar bahwa korban sudah berada di RSUD Ciawi dengan kondisi koma pada Kamis (9/4).
Lebih lanjut, pihaknya mendapatkan kabar dari kepolisian jika korban ditemukan warga pada Selasa (8/4) lalu dengan kondisi luka bakar. Korban ditolong oleh warga setempat dan dibawa ke rumah sakit yang tak jauh dari kantor Polsek Ciawi.
“Jadi yang berdasarkan keterangan kepolisian Polsek Ciawi pertama kali yang menangani dugaan pembegalan ini bahwa tanggal 8 April, korban ditemukan oleh warga kemudian warga yang menemukan saudara kita, adik kita, membawa ke Polsek Ciawi. Kemudian dibawa ke RSUD Ciawi, terkait ini itu saya selama 2 hari lost contact,” kata Irwan kepada infoJabar di TPU Ahlil Khoer, Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Rabu (16/4/2025).
“Setelah kita datang ke sana (RSUD Ciawi) betul itu memang saudara kita yang dugaan menjadi korban pembegalan,” sambungnya.
Kondisi korban sangat memprihatinkan. Hampir seluruh bagian tubuh, terutama wajah dan perut, mengalami luka bakar parah. Diduga kuat korban disiram air keras.
“Ada informasi air keras juga sempat masuk ke mulut. Saat dibawa ke rumah sakit korban sudah dalam kondisi tidak sadar, dan akhirnya meninggal dunia,” lanjut Irwan.
Keterangan dari pihak rumah sakit yang diterima keluarga menyebut korban mengalami luka serius di bagian depan tubuh. Beberapa dugaan menyebut air keras juga mengenai bagian kemaluan, namun keluarga belum bisa memastikan karena hanya melihat dari foto yang diterima.
Bahkan, sebelum ditemukan warga, korban sempat berjalan kaki sejauh 2 kilometer sambil terhuyung-huyung dan meminta bantuan ke pengguna jalan. Korban juga mengaku kepada warga bahwa ia merupakan driver online dari Sukabumi.
“Berdasarkan CCTV yang kita lihat, dia sempat jalan kaki minta tolong tapi nggak ada mobil yang berhenti. Pas ketemu warga, Dia bilang, ‘Saya Yoga, Grab dari Sukabumi,’ itu jadi satu-satunya informasi awal yang kami terima,” ucapnya.
Keluarga juga mengaku sempat kesulitan menemukan korban. Keluarga baru mengetahui keberadaan Yoga setelah ada pencocokan data antara Polres Bogor dan Polres Sukabumi Kota.
Jenazah Yoga telah diautopsi di RS Bhayangkara dan kini telah dimakamkan di TPU dekat kediaman keluarganya. Pihak keluarga berharap polisi bisa segera mengungkap pelaku dan motif di balik kejadian ini.
“Kami serahkan sepenuhnya ke pihak berwenang. Tapi kami minta pelaku punya hati nurani dan segera menyerahkan diri. Kami ingin pelaku dihukum setimpal dengan perbuatannya,” kata Fauzi (50), paman korban lainnya.