Sterilisasi menjadi salah satu solusi efektif untuk mencegah overpopulasi kucing liar, terutama di wilayah perkotaan seperti Bandung. Prosedur ini dilakukan melalui tindakan bedah untuk menghentikan kemampuan reproduksi kucing, baik jantan maupun betina. Pada kucing jantan, organ yang diangkat adalah testis, sementara pada kucing betina adalah ovarium atau rahim.
Di Kota Bandung, Pemerintah Kota (Pemkot) pernah menjalin kolaborasi dengan organisasi Let’s Adopt Indonesia dalam program sterilisasi kucing. Program ini menyasar kucing-kucing liar yang hidup terlantar di jalanan dan biasanya dibawa oleh warga ke klinik untuk disterilkan. Sayangnya, program ini memiliki kuota yang terbatas.
Sterilisasi membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Namun saat ini, banyak komunitas pecinta kucing yang menyediakan layanan sterilisasi dengan biaya lebih terjangkau dibandingkan klinik.
“Harganya bervariasi, setiap klinik punya harga masing-masing, cuman kisaran harga antara Rp500 ribu sampai Rp1 juta. Tapi belakangan ini banyak komunitas melakukan steril yang disebut steril dengan biaya terjangkau dan harganya di bawah klinik,” kata Head of Operations Let’s Adopt Indonesia Carolina Fajar kepada infoJabar, Senin (21/4/2025).
Carolina juga menyampaikan kerja sama dengan Pemkot Bandung akan kembali dilanjutkan tahun ini, untuk terus mengendalikan populasi kucing liar.
Carolina menegaskan, bagi masyarakat yang tidak menyukai kehadiran kucing, sebaiknya tidak mengambil tindakan yang menyakitkan hewan tersebut.
“Jadi nggak semua orang suka kucing, ketika orang tak suka, yang pasti mereka bisa bekerja sama dengan pecinta kucing yang ada di sekitar perumahan dan biasanya kucing itu dijauhkan dari rumah-rumah, dipindahkan ke spot makanan yang baru,” tuturnya.
Sayangnya, masih ada orang yang memilih menyakiti kucing sebagai solusi, seperti menendang, menyiram air, atau bahkan memukul. Menurut Carolina, perilaku seperti itu bisa menimbulkan konflik antarwarga dan sangat tidak manusiawi.
Ia menambahkan, ada kasus di mana kucing disiram air panas hingga kulitnya melepuh. Luka tersebut bisa menjadi sarang lalat, yang kemudian bertelur dan menimbulkan belatung yang memakan daging kucing.
“Itu jahat banget. Jadi posisinya itu, jangan jahatin kucing karena sebabkan sakit kucing itu dia yang tanggung. Kita harus sebarkan jika kita tidak suka dengan kucing tapi yang tidak boleh menyakiti,” pungkasnya