Kepala BKPSDM Majalengka Ikin Asikin mengungkap, soal kabar perempuan yang mengaku dihamili oleh seorang pejabat di lingkungan Pemkab Majalengka. Saat isu itu mencuat, dirinya juga langsung memanggil yang bersangkutan untuk dimintai keterangan.
Dari hasil pertemuannya, kata Ikin, oknum ASN setingkat kepala bidang (kabid) tersebut membenarkan mempunyai hubungan dengan perempuan yang videonya viral di media sosial. Namun meski begitu, sang pejabat masih belum sepenuhnya mengakui soal tudingan kehamilan yang dilontarkan oleh perempuan tersebut.
“Ya, saat di-BAP beliau mengakui ada hubungan dengan wanita itu. Tapi masih sangsi soal kaitannya dengan kehamilan,” kata Ikin kepada infoJabar, Kamis (2/10/2025).
Menurut Ikin, alasan keraguan itu muncul karena keterangan mengenai waktu hubungan dengan kabar kehamilan disebut tidak sinkron. “Mengakui berhubungan, tapi karena antara pertemuan mereka berhubungan dengan informasi tentang kehamilannya katanya tidak sinkron,” jelas Ikin.
Lebih lanjut, Ikin memastikan bahwa tim investigasi resmi akan mulai bekerja dalam waktu dekat. Bahkan, pembentukan tim khusus itu sudah dilakukan hari ini dan dijadwalkan mulai bergerak esok hari. Tim ini akan memanggil langsung pihak-pihak terkait, termasuk pejabat yang bersangkutan.
“Besok tim sudah bisa bekerja. Kita akan lakukan pemanggilan langsung,” ujar Ikin.
Saat disinggung soal kemungkinan sanksi yang akan dijatuhkan, Ikin menegaskan pihaknya masih menunggu hasil pendalaman. Ia tidak ingin berspekulasi mengenai berat atau ringannya hukuman sebelum ada laporan lengkap dari tim investigasi.
“Kalau sesuai aturan, sanksinya itu nanti akan kita bahas. Yang jelas ada tahapannya. Misal terberat atau teringan, ya nanti kan berdasarkan hasil pendalaman dulu,” ucapnya.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Sekedar diketahui, isu ini tengah menghebohkan jagat maya di Majalengka setelah sebuah video berdurasi 51 info beredar luas. Dalam video itu, seorang perempuan mengaku dihamili oleh seorang oknum kabid di lingkungan Pemkab Majalengka. Meski rekaman tersebut tampak tidak utuh, isu ini sudah menimbulkan kegaduhan hingga ke telinga Bupati Majalengka Eman Suherman.
