Skandal Perjokian dalam Pelaksanaan UTBK SNBT 2025 Terungkap!

Posted on

Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2025 tercoreng skandal perjokian. Dalam kasus ini, panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) menemukan 10 joki yang terlibat dalam kecurangan UTBK SNBT.

Dari 10 joki, ITB mengkonfirmasi jika salah satu joki tersebut merupakan mahasiswa ITB.

“1 mahasiswa (terlibat perjokian),” kata Direktur Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB Nurlaela Arief dikonfirmasi infoJabar, Kamis (1/5/2025).

Selain menemukan 10 joki, panitia SNPMB mendapati 13 pusat UTBK tempat dilakukannya kecurangan. Kemudian, ada 50 siswa yang terlibat kecurangan UTBK.

Ketua Umum Tim Penanggung Jawab SNPMB Eduart Wolok mengatakan. ada perjokian lintas provinsi dalam pelaksanaan UTBK SNBT 2025. Selain itu, ada salah satu lembaga bimbingan belajar di Yogyakarta yang melakukan mobilisasi peserta. Menurut Eduart ada modus kecurangan ordal alias orang dalam di lokasi pusat UTBK.

Kemudian, ada lokasi kecurangan terjadi di pusat UTBK yang lain provinsi atau lain pulau dari asal SMA peserta, dengan pilihan program studi yang juga berada di provinsi atau pulau lainnya lagi.

“Contoh, yang bersangkutan lulusan SMA Semarang pilihan prodi di UTBK-nya milih UI dan UGM, daftar ujiannya di Medan atau daftar ujiannya di Gorontalo. Apakah ini salah? Tidak salah, selama memang bisa ditemukan tidak salah,” ungkap Eduart dikutip dari infoEdu.

Menariknya, mayoritas peserta yang curang memilih Fakultas Kedokteran, salah satu bidang studi terfavorit setiap tahunnya. “Yang menarik dan yang bermasalah ini, mayoritas pilihan prodi adalah Fakultas Kedokteran,” tuturnya.

Melihat fenomena ini, Eduart mengimbau kepada seluruh peserta UTBK dan orang tua untuk tidak berlaku curang.

“Kami itu ingin konsentrasi memberikan soal yang baik, memberikan proses seleksi yang baik, bukan harus berhadapan dengan proses kecurangan seperti ini. Idealnya kan kecurangan seperti ini tidak ada. Kalaupun kecurangan seperti ini ada, berarti kan ada, istilahnya apa ya? Ada, ada pasarnya,” jelas Eduart.

Eduart menjelaskan jika ada peserta dan orang tua sebagai pasar atau memanfaatkan layanan joki UTBK. “Andaikan saja peserta dan orang tua tidak menggunakan layanan dan cara seperti ini, pasti tidak akan laku. Ini yang perlu digaris bawahi,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *