Timnas Malaysia mendapat sanksi berat dari FIFA terkait dugaan pemalsuan dokumen naturalisasi tujuh pemain asing. Klub raksasa Malaysia, Johor Darul Ta’zim (JDT), menjadi pihak yang paling terdampak.
FIFA resmi mengumumkan hukuman tersebut pada Jumat (26/9/2026). Melansir infoSport, Federasi Sepakbola Malaysia (FAM) didakwa melakukan manipulasi dokumen untuk menaturalisasi tujuh pemain asing, yakni Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomás Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.
Atas pelanggaran itu, Malaysia dijatuhi denda sebesar 350 ribu Swiss Franc. Sementara tujuh pemain naturalisasi tersebut masing-masing diganjar denda 2 ribu Swiss Franc serta larangan beraktivitas di dunia sepakbola selama satu tahun.
Sanksi FIFA ini langsung menghantam Johor Darul Ta’zim, yang diperkuat tiga pemain naturalisasi: Joao Figueiredo, Jon Irazabal, dan Hector Hevel. Mereka terancam tidak bisa merumput selama setahun. Malaysia sendiri dikabarkan segera menyiapkan langkah banding.
Bos JDT sekaligus Pangeran Kerajaan Johor, Tunku Ismail Idris ibni Sultan Ibrahim, melontarkan kritik keras terhadap keputusan FIFA. Ia mempertanyakan mengapa persetujuan yang sebelumnya diberikan kini justru berubah.
“FAM sudah mengikuti proses dan kerja sama dengan FIFA dan Kerajaan Malaysia. FIFA pun sudah memberi persetujuan sebelum ini tetapi kenapa keputusannya berubah sekarang?” ujarnya melalui akun X resmi.
Tunku Ismail juga menuding adanya kemungkinan intervensi pihak luar yang memengaruhi keputusan tersebut.
“Apa yang terjadi sehingga muncul keputusan seperti ini? Adakah entitas luar yang terlibat mempengaruhi keputusan FIFA?” katanya.
Lebih lanjut, ia menyoroti transparansi proses hukum FIFA yang dianggap tidak adil.
“Pertanyaan lain, hukuman telah dijatuhkan tanpa memberi alasan atas keputusan itu. Lebih lanjut, FIFA cepat mengeluarkan keputusan tersebut ke publik meskipun proses banding belum selesai. Siapa yang ada di New York?”ujarnya.
Pangeran Johor itu menegaskan pihaknya tidak gentar menghadapi sanksi.
“Saya berharap FAM akan membuat banding secepat mungkin. Ini adalah surat konfirmasi dari Departemen Registrasi Negara. Kami tak takut dan ingin menyampaikan kepada individu-individu yang khawatir dengan kebangkitan Harimau Malaya. Kami akan melawan. Berani karena benar,” pungkasnya.
Artikel ini sudah tayang di infoSport