Hari pertama pembukaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 tingkat SMA/sederajat di Kota Tasikmalaya diwarnai sedikit kepanikan orang tua siswa. Pasalnya banyak calon pendaftar yang gagal mengakses situs SPMB.
Kondisi ini akhirnya memicu sejumlah orang tua siswa mendatangi sekolah tujuan, untuk mengkonfirmasi kondisi tersebut. Mereka khawatir anaknya gagal mendaftar karena sulit mengakses situs SPMB.
“Alhamdulillah pelayanan ada, banyak yang mencari informasi. Hanya kendalanya server masih belum stabil, mungkin karena hari pertama, banyak yang mengakses. Jadi banyak yang bertanya dengan datang ke sekolah, mungkin kekhawatiran orang tua ya, takut anaknya gagal mendaftar padahal server itu kalau hari pertama biasa, belum stabil,” kata Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 5 Kota Tasikmalaya, Herni Marlina, Selasa (10/6/2025).
Terkait kedatangan sejumlah orang tua siswa tersebut, pihak SMAN 5 Kota Tasikmalaya memberikan informasi dan penjelasan. Pihak sekolah menganjurkan agar orang tua calon pendaftar bersabar untuk mendaftarkan anaknya secara daring di situs tersebut.
“Jadi kami beri penjelasan, agar mereka menunggu server sampai bisa diakses. Biasanya hari kedua, sudah bisa lancar,” kata Herni.
Dia juga menyampaikan kepada orang tua calon pendaftar bahwa waktu pendaftaran berlangsung hingga 16 Juni 2025 sehingga masih ada tenggang waktu yang cukup untuk mendaftar online.
“Pembukaan kan sampai tanggal 16 Juni,” kata Herni.
Dia mengaku tak mempermasalahkan kedatangan para orang tua calon pendaftar, meski pendaftaran dilakukan secara online. Karena pihak sekolah pun membuka pelayanan.
“Tak masalah karena kami pun membuka pelayanan SPMB dari jam 08.00 WIB sampai jam 14.00 WIB,” kata Herni.
Lebih lanjut dia menjelaskan SMAN 5 Kota Tasikmalaya membuka 12 rombongan belajar, dengan kapasitas 36 siswa per rombel atau per kelas. Sehingga total kuota siswa baru di SMAN 5 Kota Tasikmalaya, total 432 siswa.
“Kami buka 12 rombel, maksimal 36 siswa, total 432 siswa,” kata Herni.
Sesuai peraturan, kuota 432 siswa itu akan dibagi melalui beberapa jalur masuk. Yang terdiri dari jalur domisili 35 persen, jalur Keluarga Ekonomi Tidak Mampu (KETM) 25 persen, jalur Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK) 5 persen, jalur prestasi 30 persen dan mutasi 5 persen.
“Ada beberapa perbedaan dengan tahun lalu atau sistem zonasi, misalnya jalur zonasi dulu 40 persen sekarang jadi 35 persen. Kemudian untuk yang jalur prestasi kini ada tes terstandar,” kata Herni.
SMAN 5 Kota Tasikmalaya sendiri tergolong sekolah favorit di Tasikmalaya. Jumlah pendaftar yang berusaha untuk menimba ilmu di sekolah yang berlokasi di Jalan Tentara Pelajar ini cenderung membeludak.
“Ya pendaftaran di kami biasanya banyak, paling banyak diantara sekolah lain,” kata Herni