Siswi SMP Pelaku Bully di Cirebon Dipindah ke Sekolah Lain

Posted on

Kasus bullying atau perundungan di Kota Cirebon yang dilakukan oleh siswi SMP terhadap teman sebayanya telah ditindaklanjuti dengan tegas. Berdasarkan hasil rapat para guru, siswi tersebut diputuskan untuk dipindahkan ke sekolah lain.

Hal itu disampaikan oleh Ikin, PLH Kepala Sekolah di sekolah tempat siswi itu belajar. Ia menjelaskan bahwa keputusan pemindahan ini diambil setelah melalui rapat para guru dan koordinasi dengan Dinas Pendidikan.

“Orang tua korban ingin supaya pelaku dipindahkan sekolahnya. Kami kemudian mengadakan rapat dengan para guru dan berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan, dan kami pun bisa menyetujui apa yang diminta oleh pihak korban,” kata Ikin, Sabtu (31/5/2025).

“Untuk pendidikan selanjutnya, kami menyerahkan kepada Kepala Dinas Pendidikan untuk tetap dibina di sekolah yang nanti ditetapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan,” kata dia menambahkan.

Sebelumnya, polisi telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi terkait dengan aksi perundungan yang dilakukan siswi SMP terhadap teman sebayanya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, terungkap jika aksi perundungan yang dilakukan oleh siswi SMP itu dilatarbelakangi oleh urusan asmara.

“Motifnya ini asmara. Ada kecemburuan. Jadi berdasarkan hasil yang kita dalami, motifnya adalah masalah asmara,” kata Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar.

Eko mengatakan bahwa pihak korban belum membuat laporan polisi terkait aksi bullying yang terjadi di salah satu SMP di Kota Cirebon. Menurutnya, terkait dengan kejadian ini, pihak korban meminta agar pelaku dipindahkan ke sekolah lain.

“Dari pihak korban sendiri belum mau melaporkan secara resmi terkait dengan kejadian ini. Salah satu tuntutannya, meminta agar si pelaku untuk dipindahkan (ke sekolah lain),” kata Eko.

Sekadar diketahui, aksi bullying yang dilakukan siswi SMP itu viral setelah videonya beredar di salah satu grup media sosial. Seorang pengguna Facebook membagikan video tersebut ke dalam sebuah grup komunitas.

Dilihat dari video yang beredar, tampak seorang siswi yang sedang melakukan pemukulan. Sementara korbannya terlihat hanya bisa menahan sembari menutup bagian wajahnya.

Eko mengatakan bahwa aksi bullying yang melibatkan siswi SMP itu terjadi pada Selasa (27/5). “Kejadiannya waktu hari Selasa saat jam istirahat,” ucap Eko.