Siswa ‘Nakal’ Dikirim ke Barak Diharap Tak Pecah Belah Masyarakat baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) mengirim pelajar nakal ke barak militer menuai kontroversi. Banyak pihak yang mempertanyakan kebijakan itu, tapi tak sedikit juga yang mendukung.

Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kabupaten Garut, Atep Taofiq Muhtar mengatakan, pro-kontra tersebut merupakan hal yang biasa.

“Saya yakin yang pro atau yang kontra memiliki niat baik untuk pendidikan di Jabar,” kata Atep kepada wartawan di Pendopo, Rabu, (21/5/2025).

Atep mengatakan, fenomena anak nakal di dunia pendidikan akan selalu ada. Sebab, anak dilahirkan dengan fitrahnya masing-masing.

“Tinggal bagaimana kita menyikapinya. Ada yang sepakat didisiplinkan dengan cara demikian (masuk barak) atau ada juga yang menyarankan dengan cara lebih soft,” ungkap Atep.

Atep sendiri berharap agar kebijakan tersebut disikapi dengan bijaksana dan tidak menjadi sumbu perpecahan di kalangan masyarakat. Sebab, kata Atep, dirinya melihat kebijakan tersebut saat ini menjadi perbincangan panas, khususnya di media sosial.

“Jangan sampai menjadi ajang perpecahan. Karena saya lihat, bagaimana netizen saling mengomentari dan menyerang. Perbedaan harus disikapi dengan bijaksana,” ungkapnya.

Di lingkungannya sendiri, Atep sendiri menyoroti kontribusi Madrasah Diniyah untuk mencegah kenakalan pelajar sekaligus membentuk karakter anak, agar tidak berujung kenalakan yang serius.

Sebagai lembaga pendidikan yang mengedepankan unsur keagamaan, Madrasah Diniyah diharapkan bisa menjadi benteng agar para pelajar tidak terjerumus kepada kenakalan remaja.

“Jadi, Madrasah Diniyah memiliki peran yang besar dalam dunia pendidikan di Jawa Barat. Utamanya dalam membentuk karakter pelajar agar tidak terjerumus ke dalam lingkaran kenakalan,” pungkas Atep.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *