Fraksi PKB DPRD Jawa Barat merespons soal pemangkasan dana hibah pondok pesantren di Jabar yang menuai sorotan. Belakangan, pemprov pun memastikan bahwa pesantren ditempatkan dalam Kamus SIPD APBD 2026 dan Rancangan Awal RPJMD Provinsi Jawa Barat 2025-2029.
Ketua Fraksi PKB DPRD Jawa Barat Asep Suherman mengatakan, PKB menilai pernyataan itu sebagai komitmen dari pemprov untuk mendengarkan aspirasi ulama, masyarakat pesantren. Termasuk untuk memperkuat fondasi keumatan dan kebangsaan di Jawa Barat.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada Bapak Gubernur dan jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang telah merespons suara fraksi PKB, para ulama, dan keluarga besar pesantren di seluruh pelosok Jawa Barat. Bagi kami, pesantren bukan sekadar institusi pendidikan, melainkan pilar utama dalam sejarah lahirnya bangsa ini,” katanya, Minggu (27/4/2025).
Pesantren, lanjut Asep, selama ini telah menjadi pusat pembentukan karakter bangsa jauh sebelum negara Indonesia berdiri. Oleh karena itu, memperhatikan pesantren berarti memperhatikan akar sejarah dan masa depan keadaban nasional.
Komitmen Fraksi PKB untuk mengawal keberpihakan terhadap pesantren kata doa, bukanlah semata karena tekanan politis. Melainkan didasarkan pada dasar konstitusional dan amanat sejarah, yang telah ditegaskan dalam berbagai regulasi resmi.
“Kami memperjuangkan ini bukan sekadar membela kepentingan golongan. Ini adalah bagian dari mandat ideologis PKB, bahwa pesantren adalah benteng keilmuan, moralitas, dan kemandirian umat,” tegas Asep Suherman.
Fraksi PKB DPRD Jawa Barat juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus terlibat aktif, bukan hanya dalam mengawasi pelaksanaan komitmen ini, tetapi juga membangun kolaborasi strategis bersama pemerintah daerah untuk memperkuat peran pesantren dalam pembangunan daerah.
“Kembalinya pesantren dalam struktur SIPD dan RPJMD ini bukan hanya soal administratif. Ini adalah pengakuan atas peran pesantren sebagai bagian tak terpisahkan dari proyek besar membangun peradaban bangsa. Fraksi PKB siap mengawasi konsistensinya, mengawal implementasinya, dan berkolaborasi untuk memperkuat pesantren di seluruh penjuru Jawa Barat,” pungkasnya.