Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) identik dengan aksi heroik memadamkan kobaran api. Namun di Ciamis, Jawa Barat, gambaran itu kini meluas jauh melampaui sekadar menyemprot air ke api.
Tugas Damkar Ciamis kini berwarna-warni hingga menyentuh sisi sosial dan kemanusiaan, mulai dari menangani orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) hingga mengangkat kulkas ke lantai dua rumah warga.
Beberapa waktu lalu, suasana tenang Dusun Pogorsari, Desa Kawalimukti, Kecamatan Kawali terusik oleh kemunculan ODGJ yang membuat warga resah.
Petugas Damkar Pos Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) Kawali yang menerima laporan langsung terjun ke lokasi. Mereka berkoordinasi dengan aparat desa dan keluarga untuk melakukan evakuasi. Hasilnya, tanpa perlawanan dan hambatan, ODGJ berhasil diamankan.
“Penanganan dilakukan dengan pendekatan persuasif dan penuh kehati-hatian. Kami pastikan keselamatan semua pihak, baik warga maupun pasien, menjadi prioritas,” ujar Kepala Bidang Damkar Dinas Satpol PP Ciamis, Fery Rochwandi, Kamis (17/7/2025).
Setelah dievakuasi, ODGJ tersebut langsung dibawa ke Puskesmas Kawali dan kemudian diserahkan ke Dinas Sosial untuk penanganan lanjutan. Fery menyebutkan, keterlibatan Damkar dalam evakuasi ODGJ kini sudah menjadi bagian dari tugas yang rutin dijalankan.
“Ini bentuk respons kami terhadap kebutuhan masyarakat. Damkar tidak lagi hanya hadir saat kebakaran, tetapi juga dalam kondisi-kondisi darurat sosial seperti ini,” tambahnya.
Tak hanya soal ODGJ, sehari setelah kejadian di Kawali, petugas Damkar kembali turun tangan untuk tugas yang tak kalah unik, yakni mengangkat kulkas ke lantai dua rumah warga.
Adalah Susi Sudewi (47), warga Perum Griya Asri Permai, Desa Sindangsari, Banjarsari, yang kebingungan saat kulkas barunya tak muat naik lewat tangga sempit rumahnya. Ia pun memilih menghubungi Damkar.
Tak lama berselang, satu unit mobil pancar Damkar Pos WMK Banjarsari lengkap dengan tiga petugas datang membantu. Dengan teknik dan peralatan yang biasa digunakan untuk evakuasi darurat, mereka mengangkat kulkas besar itu ke lantai dua tanpa kendala.
“Petugas kami merespons cepat laporan dari warga, karena ini bagian dari layanan kemanusiaan. Meskipun bukan penanganan kebakaran, tapi warga sedang butuh bantuan dan kami siap,” ujar Fery Rochwandi, Jumat (18/7/2025).
Fery mengungkapkan, kasus-kasus seperti ini bukan hal baru. Timnya kerap mendapat permintaan unik mulai dari menangkap ular, melepas cincin yang nyangkut, hingga menurunkan baliho besar.
“Kami tidak ingin menolak permintaan warga jika memang memungkinkan dan masih dalam koridor tugas kemanusiaan,” katanya.
Sekitar pukul 18.20 WIB, kulkas berhasil berada di lantai dua tanpa insiden. Petugas kembali ke pos setelah menuntaskan misi kemanusiaan yang jauh dari kobaran api.
“Alhamdulillah proses pengangkatan kulkas ke lantai dua rumah warga berjalan lancar,” ujar Fery.