Septian Dwi Cahyo tampil beda dalam Qodrat 2. Seniman pantomim ini untuk pertama kalinya memerankan karakter antagonis. Ia mengaku awalnya sempat ragu, tapi akhirnya menerima tantangan itu karena percaya pada sosok sang sutradara, Charles Gozali.
“Ini pengalaman saya yang menarik, pertama kali ditawari memerankan tokoh antagonis. Sebetulnya saya agak sedikit menghindari karakter-karakter antagonis, tapi karena yang minta adalah Pak Charles Gozali, saya tahu beliau luar biasa, apalagi bikin Qodrat pertama,” ujar Septian kepada infoJabar di Bioskop Sam’s Studio, Kota Sukabumi, Minggu (13/4/2025).
Ia mengaku tidak diberi gambaran penuh soal karakter Safih yang diperankannya. Yang ia tahu, karakter itu akan jadi penjahat yang berbeda. Proses pembentukan karakter pun lebih banyak melalui diskusi dan kolaborasi dengan Charles dan para cast lainnya, termasuk Vino G. Bastian.
“Yang ditampilkan ternyata itu hasil kolaborasi yang spontan antara saya dan Pak Charles. Dari diskusi semua cast, Vino juga. Saya merasa ini bukan kayak kerja, tapi kekeluargaan. Cast, crew, produser sampai yang bagian urusan kecil pun luar biasa,” ujarnya.
Salah satu tantangan lain yang ia hadapi adalah harus adu akting dan bertarung langsung dengan Vino di layar. Septian mengaku sempat khawatir soal kondisi fisiknya.
“Saya mikir, napas masih kuat nggak ya? Tapi karena sutradaranya luar biasa, kita dikasih kesempatan workshop kurang lebih dua minggu buat latihan,” kata dia.
“Akhirnya terjadi lah. Saya lihat filmnya, jatuhnya keren ya, jago ya. Kayaknya kalau ada tawaran lagi nanti, boleh dipertimbangkan. Terima kasih Pak Charles,” sambungnya.
Pujian juga datang dari Charles Gozali selaku Sutradara Qodrat 2 yang menyebut Septian tampil hebat dalam film ini. Septian pun merasa puas melihat hasil akhir perannya di layar lebar.
“Lu emang hebat kok,” kata Charles menimpali ucapan Septian.
Septian Dwi Cahyo tampil beda dalam Qodrat 2. Seniman pantomim ini untuk pertama kalinya memerankan karakter antagonis. Ia mengaku awalnya sempat ragu, tapi akhirnya menerima tantangan itu karena percaya pada sosok sang sutradara, Charles Gozali.
“Ini pengalaman saya yang menarik, pertama kali ditawari memerankan tokoh antagonis. Sebetulnya saya agak sedikit menghindari karakter-karakter antagonis, tapi karena yang minta adalah Pak Charles Gozali, saya tahu beliau luar biasa, apalagi bikin Qodrat pertama,” ujar Septian kepada infoJabar di Bioskop Sam’s Studio, Kota Sukabumi, Minggu (13/4/2025).
Ia mengaku tidak diberi gambaran penuh soal karakter Safih yang diperankannya. Yang ia tahu, karakter itu akan jadi penjahat yang berbeda. Proses pembentukan karakter pun lebih banyak melalui diskusi dan kolaborasi dengan Charles dan para cast lainnya, termasuk Vino G. Bastian.
“Yang ditampilkan ternyata itu hasil kolaborasi yang spontan antara saya dan Pak Charles. Dari diskusi semua cast, Vino juga. Saya merasa ini bukan kayak kerja, tapi kekeluargaan. Cast, crew, produser sampai yang bagian urusan kecil pun luar biasa,” ujarnya.
Salah satu tantangan lain yang ia hadapi adalah harus adu akting dan bertarung langsung dengan Vino di layar. Septian mengaku sempat khawatir soal kondisi fisiknya.
“Saya mikir, napas masih kuat nggak ya? Tapi karena sutradaranya luar biasa, kita dikasih kesempatan workshop kurang lebih dua minggu buat latihan,” kata dia.
“Akhirnya terjadi lah. Saya lihat filmnya, jatuhnya keren ya, jago ya. Kayaknya kalau ada tawaran lagi nanti, boleh dipertimbangkan. Terima kasih Pak Charles,” sambungnya.
Pujian juga datang dari Charles Gozali selaku Sutradara Qodrat 2 yang menyebut Septian tampil hebat dalam film ini. Septian pun merasa puas melihat hasil akhir perannya di layar lebar.
“Lu emang hebat kok,” kata Charles menimpali ucapan Septian.
Sementara itu, aktor Donny Alamsyah membagikan cerita di balik proses syuting yang menantang, mulai dari adegan aksi ekstrem hingga harus berdialog menggunakan bahasa Arab saat beradu akting dengan Vino G. Bastian.
“Untuk adegan yang saya jalanin di film Qodrat, ini pertama kali saya ngerasain tingkat kesulitannya setinggi ini. Untuk scene truk jatuh aja, Bang Charles (sutradara) dan Bang Imron (sutradara) butuh tiga lokasi berbeda,” ujar Donny.
Ia menjelaskan, adegan truk tersebut dilakukan di tiga tempat, pertama saat truk berjalan di jalan biasa, kedua saat truk jatuh yang diambil di kawasan Padalarang, dan terakhir di bagian kokpit yang dibuat khusus dan disyuting di Bandung.
“Di dalam kokpit truk itu beda tempat lagi, disyutingnya di Bandung. Kokpitnya diputar-putar, dan itu dibuat khusus sama tim crew. Itu pengalaman pertama banget buat saya, seru banget dan menyenangkan,” tambahnya.
Tak cuma adegan aksi, Donny juga harus menjalani adegan berkelahi menggunakan prostetik serta berdialog dalam bahasa Arab. Ia menyebut ini adalah pengalaman baru yang menantang tapi juga sangat berkesan.
“Ini pertama kali ada scene action yang saya jalanin pakai prostetik. Itu prostetik bikinnya berjam-jam, terus langsung fighting sama Vino sambil dialog bahasa Arab. Tingkat kesulitannya tinggi banget,” kata Donny.
Persiapan untuk adegan-adegan tersebut cukup panjang, termasuk workshop fisik dan latihan bahasa Arab selama kurang lebih sebulan. Ia mendapat banyak bantuan dari tim, termasuk Imron Ayikayyu yang terus memberi arahan.
“Bang Imron selalu ngasih naskah bahasa Arab-nya, kadang bilang ‘entar hafalin ya, eh besok tambahin lagi deh lebih panjang’. Makin lama dialognya makin kuat, makin seram juga kalau dilihat dari arti katanya,” tuturnya.
Meski sulit, Donny merasa puas dan bersyukur bisa menjalani tantangan tersebut. “Prosesnya dari hari ke hari makin kuat. Ini pengalaman baru dan sangat menyenangkan buat saya,” tutupnya.
Diketahui, Donny Alamsyah berperan sebagai Sukardi. Sementara pemain lainnya dibintangi oleh Vino G. Bastian (Ustaz Qodrat) Acha Septriasa (Aziza), Della Dartyan (Purwanti) dan Septian Dwi Cahyo (Safih).
Qodrat 2 bercerita tentang Ustaz Qodrat (Vino G. Bastian) yang kehilangan anaknya dan berusaha mencari istrinya, Azizah (Acha Septriasa). Perjalanan ini tidak mudah, karena di tengah duka, iblis mengincar Aziza.