Senyum Veby Kala Batik Kina Buatannya Dibeli Selvi Ananda di Bandung

Posted on

Bahagia terpancar dari wajah Veby Wibisana (25), seorang pengusaha batik kina di Kabupaten Bandung. Pasalnya karyanya dengan metode pembuatan tulis turut dibeli oleh istri Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Selvi Ananda Gibran.

Karya batik tersebut dibeli saat Selvi melakukan kunjungan ke Gedung Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Kabupaten Bandung, di Mall Pelayanan Publik, Soreang, Rabu (22/10/2025). Batik tersebut merupakan karya asli dari putra daerah Kabupaten Bandung.

“Iya barusan Ibu Selvi juga alhamdulillah sudah mendengar filosofi-filosofi batik kami dan langsung membeli batik tulis motif kina yang harganya Rp 2,5 juta sampai Rp 3 juta. Ibu-ibu Seruni istri Menteri juga turut membeli,” ujar Veby, kepada infoJabar.

Dalam kesempatan tersebut, kata Veby, istri Wakil Presiden itu meminta anak muda harus terus melanjutkan budaya tradisional sunda. Salah satunya adalah dengan karya batik yang dibuatnya.

“Karena kalau bukan kita generasi-generasi muda, mungkin batik ini akan hilang ditelan masa, karena perkembangan zaman sekarang dengan maraknya batik printing, batik-batik yang tradisional terlupakan. Maka dari itu saya pengen juga mengajak generasi-generasi muda untuk ikut serta mencintai batik yang tradisional, batik cap dan batik tulis,” jelasnya.

Veby merintis usaha bersama ibunya, Eryanti sejak tahun 2020 lalu. Karya batik tersebut diproduksi di kediamannya, Jalan Sukamenak, Gang Saluyu Selatan, Desa Sayati, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung.

“Batik kami adalah batik pertama di Jawa Barat di Indonesia yang mengangkat Perda Jawa Barat nomor 14 tahun 2014 tentang pelestarian bahasa dan aksara daerah,” katanya.

Karya batik tersebut dibuat dengan konsep untuk menyampaikan pesan leluhur masyarakat Sunda. Sehingga berbagai filosofi sunda diterapkan sejumlah karya batik tersebut.

“Contoh batik yang saya pakai hari ini adalah batik berfilosofikan ‘ka cai jadi salewi, ka darat jadi salebak’ yang artinya ‘dengan kebersamaan kita kita akan menggapai tujuan itu dengan mudah’,” ungkapnya.

“Jadi yang membedakan batik kita dengan batik yang lain yaitu tadi kita mengangkat kaligrafi aksara Sunda,” tambahnya.

Proses produksi dilakukan dirumahnya dan langsung dipasarkan di galeri. Pemasaran dari karya batik itu mayoritas dijual ke instansi-instansi ASN, BUMN dan BUMN

“Kalau harga batik kita tuh ada beberapa jenis. Dari mulai batik cap itu ada yang Rp 250 ribu, Rp 300 ribu, Rp 500 ribu. Kalau batik tulis kita start-nya dari Rp1,5 juta sampai Rp2,5 juta bahkan ada juga yang Rp4 juta sampai Rp5 juta,” kata Veby.

Menurutnya terdapat beberapa perbedaan dari batik yang ada di Bandung dan Solo. Kata dia, salah satu ciri batik yang ada di Bandung adalah dari segi warna lebih menak.

“Jadi kita juga punya punya Tagline batik menak dari Sukamenak. Jadi memang batik ini khas, karena kita juga kan mengangkat batik-batik motif Kina khas Kabupaten Bandung,” bebernya.

Sementara itu, dalam kedatangannya, Selvi melihat berbagai kuliner dan produk UMKM khas Kabupaten Bandung. Terlihat yang paling menjadi perhatian adalah batik Kina yang ada pada salah satu stan UMKM.

“Iya dalam kunjungan Ibu Wapres titik terakhirnya di sini (MPP). Di sini melihat potensi-potensi yang ada di Kabupaten Bandung, termasuk pelaku-pelaku usaha yang ada di Kabupaten Bandung,” ujar Ketua Dekranasda Kabupaten Bandung, Emma Dety Permanawati.

Selvi nampak antusias saat mengunjungi MPP yang dikolaborasikan dengan produk UMKM. Pada bagian lantai dua gedung tersebut dikhususkan untuk pelayanan kepada masyarakat dan bagian lantai dasar digunakan untuk para UMKM.

“Beliau juga apresiasi bahwa Dekranasda Kabupaten Bandung sudah kerja sama dan juga berada di MPP. Tadi ternyata oh, ini bisa juga ya dikolaborasikan. Kata saya bisa. Jadi di sini kita di bawahnya itu ada Dekranasda,” katanya.

Dalam lawatannya itu, Selvi juga tertarik dengan kain batik Kina khas Kabupaten Bandung. Kata Emma, kain tenun ulos tersebut merupakan khas dan masih menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM).

“Jadi masih manual. Makanya harganya juga cukup agak cukup lebih mahal seperti itu. Iya tadi juga beliau setiap belanja itu pasti nyarinya motifnya itu adalah motif Kina. Iya, batik yang motif Kina beliau beli. Hampir semua barang yang tersajikan itu beliau beli setiap itunya beli,” jelasnya.

Emma mengungkapkan istri Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka itu juga turut mencicipi kuliner asal Jawa Barat. Diantaranya Cireng, Bandros, hingga rujak khas Kabupaten Bandung.

“Alhamdulillah dicicipi sama beliau bumbu rujaknya. Kita jelaskan kita bahwa Kabupaten Bandung itu ada ada bumbu rujak yang sudah buhun dan itu sudah 100 tahun usianya. Alhamdulillah tadi beliau juga mencicipi,” ucapnya.

“Selanjutnya menanyakan tentang kopi. Ternyata wah ini kopinya juga enak. Terus beliau mencicipi ada dua kopi hazelnut, sama kopi Arabica. Dia apresiasi ternyata enak enggak pahit. Katanya dia ini cukup dirasanya juga cukup enak seperti itu,” tambahnya.

Emma berharap kedatangan Selvi Ananda bisa mengangkat perekonomian Kabupaten Bandung. Kemudian para pelaku usaha bisa berkembang dari segu pemasaran.

“Harapannya mudah-mudahan dengan datangnya Ibu Selvi ke sini, ini bisa lebih mendongkrak ya para pelaku UMKM, IKM, yang ada di Kabupaten Bandung itu untuk lebih bisa berinovasi dan juga tentunya bisa pemasarannya itu bisa lebih luas,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *