Hari Pelanggan Nasional diperingati setiap 4 September di Indonesia. Peringatan ini menjadi agenda tahunan yang diikuti berbagai perusahaan untuk memberikan perhatian khusus kepada pelanggan.
Bentuk peringatan Hari Pelanggan Nasional berbeda-beda di setiap perusahaan. Mulai dari aneka promo hingga partisipasi pimpinan perusahaan dalam melayani masyarakat secara langsung.
Diskon-diskon produk juga menjadi salah satu yang dinanti masyarakat tiap tahunnya dalam perayaan ini. Simak ulasan sejarah dan asal-usul Hari Pelanggan Nasional selengkapnya berikut ini!
Sejarah Hari Pelanggan Nasional
Dilansir dari kanal YouTube Hari Pelanggan Nasional, peringatan ini berawal dari gagasan pengusaha asal Solo, Handi Irawan D. Ia yang merupakan CEO Frontier Group tersebut menginisiasi kemunculan hari peringatan ini di 2003.
Salah satu hal yang melatarbelakangi dibuatnya Hari Pelanggan Nasional adalah urgensi untuk mendorong perusahaan agar senantiasa berorientasi pada kepuasan pelanggan dalam menjalani bisnisnya. Ide tersebut kemudian berkembang dan mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Pada 4 September 2003, Presiden Republik Indonesia kelima, Megawati Soekarnoputri, meresmikan Hari Pelanggan Nasional. Peresmian tersebut dihadiri sekitar 200 jajaran direktur utama perusahaan dan perwakilan dari BUMN.
Sejak saat itu, tanggal 4 September diperingati setiap tahun sebagai Hari Pelanggan Nasional. Di tahun awal penyelenggaraannya, tercatat lebih dari 500 perusahaan turut serta merayakan.
Beberapa di antaranya mengadakan acara simbolis seperti para CEO yang turun langsung melayani pelanggan. Aktivitas ini menjadi ciri khas pada masa awal peringatan, dan hingga kini tradisi serupa masih terlihat di sejumlah perusahaan, termasuk juga di sektor perbankan.
Sejak diresmikan, Hari Pelanggan Nasional diposisikan sebagai momen bagi perusahaan untuk menyiapkan program khusus, baik berupa diskon, penawaran layanan tambahan, maupun kegiatan yang melibatkan interaksi langsung dengan pelanggan.
Setiap tahun, Hari Pelanggan Nasional mengusung tema tertentu. Untuk tahun 2025, tema yang diangkat adalah ThinkCustomer. Tema ini berfokus pada ajakan agar perusahaan menempatkan pelanggan sebagai pusat perhatian dalam menjalankan bisnis.
Konsep ThinkCustomer menekankan pentingnya kebijakan yang mempertimbangkan kebutuhan dan pengalaman pelanggan. Pendekatan ini diharapkan membantu perusahaan menjaga hubungan dengan konsumen, meningkatkan kepuasan, serta menciptakan ikatan yang lebih kuat.
Dalam praktiknya, penerapan tema tersebut bisa dilakukan dalam bentuk inovasi layanan, perbaikan sistem, atau penyediaan pengalaman yang lebih baik bagi konsumen.
Hari Pelanggan Nasional juga memiliki logo khusus. Logo tersebut berbentuk stilasi senyum manusia dengan warna dasar hijau. Desain ini dibuat oleh salah satu desainer iklan di Indonesia dan dimaksudkan untuk memberikan simbol yang mudah dikenali, namun tetap sarat arti.
Dilansir dari laman web resmi Hari Pelanggan Nasional, senyum dalam logo terseut merepresentasikan kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama layanan. Warna hijau dipilih karena sering dihubungkan dengan kesejukan, keramahan, serta suasana yang bersahabat.
Selain itu, tipografi huruf kecil yang digunakan dalam logo melambangkan sikap rendah hati serta semangat untuk terus berkembang. Adapun logo ini kerap digunakan dalam materi promosi, kampanye media, hingga acara resmi yang digelar dalam rangka Hari Pelanggan Nasional.
Demikian ulasan mengenai sejarah dan asal-usul Hari Pelanggan Nasional, beserta tema tahun ini dan makna logo-nya. Semoga bermanfaat!