Sederet Masalah yang Muncul di Pelaksanaan SPMB SMP Jalur Prestasi Cimahi

Posted on

Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) untuk jenjang SMP di Kota Cimahi mulai berjalan. Diawali dengan tahap I atau jalur prestasi baik akademik maupun non-akademik.

Namun dalam perjalanannya, pelaksanaan SPMB jalur prestasi ini memunculkan beberapa persoalan. Seperti nama calon peserta didik yang diterima di sekolah tujuan kemudian mendadak tidak diterima. Lalu peserta didik yang seharusnya diterima di pilihan 1 namun justru terdata di pilihan 2.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Heni Tishaeni mengatakan, permasalahan itu muncul karena kesalahan sistem. Ketika diketahui ada kesalahan buru-buru diperbaiki.

“Memang ada 2 kasus perubahan status, yang harusnya diterima di pilihan 1 jadi di pilihan 2, jumlahnya sekitar 48. Kalau yang diterima jadi tidak diterima kami belum tahu jumlahnya. Jadi itu memang dari kekeliruan sistem membaca perintah,” kata Heni saat ditemui, Kamis (19/6/2025).

Heni mengakui, pihaknya melakukan kesalahan. Namun, ia berdalih bahwa calon peserta didik yang berubah statusnya terutama dari yang asalnya diterima menjadi tidak diterima sudah sesuai dengan data yang dimiliki.

“Kami tidak mengambil hak yang tidak seharusnya. Jadi cuma memang kalau dianggap PHP, ya orangtua memang di-PHP. Tapi poinnya itu, kami ada data kalau anak yang berubah jadi tidak diterima, memang sudah seharusnya tidak diterima,” kata Heni.

Secara keseluruhan, kuota SPMB jenjang SMP di Kota Cimahi sebanyak 5 ribuan calon peserta didik. Sementara jumlah pendaftarnya diprediksi akan mencapai 7 ribuan calon peserta didik.

“Kendalanya kan di kuota, jadi wayahna persaingan akan ketat. Di luar kesalahan sistem, pasti ada 2 ribuan anak yang tidak akan diterima,” ujar Heni.

Kesalahan sistem yang menjadi dalih Dinas Pendidikan atas kekisruhan perubahan status yang terjadi, membuat orangtua calon peserta didik yang sudah diterima namun mendadak jadi tidak diterima kecewa.

“Ya kami kan sudah menerima hasilnya, dari diterima tapi malah jadi tidak diterima. Pastinya kecewa,” kata Galih salah seorang keluarga calon peserta didik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *