Cerita kejamnya ibu tiri bukan hanya di film-film saja. Seperti di Kota Bandung, seorang wanita diduga melakukan penganiayaan terhadap anak tirinya hingga meninggal dunia. Kejadian memilukan ini dialami bocah berusia empat tahun bernama Raditya Allbyan Fauzan.
Dalam kejadian ini, Raditya tewas dengan tubuh penuh lebam dan alami luka bakar di RSUD Ujungberung, Kota Bandung. Kasus ini sudah dalam penanganan Unit PPA Satreskrim Polrestabes Bandung.
Berikut 7 fakta dalam kejadian ini:
Kasat Reskrim Polrestabes Bandung Kompol Anton mengatakan, kejadian nahaas yang menimpa Raditya terjadi di rumah kontrakannya yang berada di Kelurahan Cipadung, Kecamtan Cibiru, Kota Bandung dan Raditya menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD Ujungberung, Jumat (21/11/2025).
“Ada anak balita meninggal di rumah sakit, kami sudah lakukan penyelidikan dengan cara mendatangi rumah sakit, pemeriksaan korban secara fisik ataupun autopsi, kesimpulan kami bahwa diduga adanya tindak pidana kekerasan terhadap anak yang mengakibatkan korban meninggal dunia,” kata Anton di Kantor Satreskrim Polrestabes Bandung, Jalan Badak Singa, Senin (24/11).
Anton menyebut, semenjak ayah kandung dan ibu kandungnya bercerai, Raditya tinggal bersama ayah kandung dan ibu tirinya.
“Orang tua korban, yakni bapaknya buat laporan polisi, dari hasil penyelidikan, kami sudah amankan satu orang yang diduga pelaku yaitu ibu sambungnya atau ibu tirinya,” ungkap Anton.
Anton menerangkan, sebelum mengarah kepada ibu tirinya, pihaknya telah memeriksa empat saksi lainnya, termasuk ayah kandung korban.
“Terduga pelaku (ibu tiri) dalam pemeriksaan, sekarang dalam tahap BAP,” tambahnya.
Menurut Anton, hasil autopsi menunjukkan banyak luka di tubuh Raditya. Luka-luka itu bukan hanya baru, tetapi juga berusia lama.
“Hasil autopsi ditemukan banyak luka-luka, baik luka baru atau luka lama,” ujar Anton.
Keberadaan luka lama memperkuat dugaan bahwa korban tidak hanya sekali mengalami kekerasan. “Berarti sebelumnya juga ada kekerasan terhadap korban,” ujarnya.
Dede Rahmat (50), paman korban menuturkan, jika Raditya meninggal setelah sempat menjalani perawatan intensif di RSUD Ujungberung.
“Keluarga semua kaget ketika mendengar (anak) meninggal dunia,” kata Dede, kepada infoJabar.
Dede menyebutkan, mulanya ayah korban, menerima informasi dari sang istri, bahwa anaknya mengalami kecelakaan di kamar mandi, pada hari Jumat, (21/11) siang.
Sang ayah yang saat itu tengah bekerja, langsung pulang ke rumahnya yang terletak di kawasan Cibiru, Kota Bandung. Di sana, kata Dede, saksi melihat anaknya sudah tidak sadarkan diri. Korban kemudian langsung dibawa ke rumah sakit, dan menjalani perawatan sebelum akhirnya meninggal.
Dede menjelaskan, kejanggalan atas tewasnya Raditya terungkap setelah tim dokter melakukan pemeriksaan. “Ada luka-luka katanya ada penganiayaan. Ada lebam, luka di wajah dan bagian tubuh lain,” katanya.
Sementara pada hari Sabtu, (22/11) lalu, pihak keluarga dari ibu kandung korban diketahui telah melaporkan kejadian ini ke Polrestabes Bandung.
Supian, kerabat korban mengaku pihak keluarga menyerahkan proses hukum terhadap kasus ini kepada polisi. “Pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kejadian ini,” ucap lelaki berumur 60 tahun tersebut.
Jasad Raditya sendiri diketahui sudah dimakamkan di kampung halamannya, Kampung Baeud, Desa Samida, Selaawi, Garut hari Minggu, (23/11/2025) kemarin.
1. Raditya Meninggal di RSUD Ujungberung
2. Korban Dianiaya di Kontarakannya
3. Periksa 5 Saksi
4. Korban Alami Banyak Luka
5. Suara Keluarga Korban
6. Ayah Korban Beralasan Raditya Jatuh di Toilet
7. Keluarga Serahkan Kasus ke Polisi
Menurut Anton, hasil autopsi menunjukkan banyak luka di tubuh Raditya. Luka-luka itu bukan hanya baru, tetapi juga berusia lama.
“Hasil autopsi ditemukan banyak luka-luka, baik luka baru atau luka lama,” ujar Anton.
Keberadaan luka lama memperkuat dugaan bahwa korban tidak hanya sekali mengalami kekerasan. “Berarti sebelumnya juga ada kekerasan terhadap korban,” ujarnya.
Dede Rahmat (50), paman korban menuturkan, jika Raditya meninggal setelah sempat menjalani perawatan intensif di RSUD Ujungberung.
“Keluarga semua kaget ketika mendengar (anak) meninggal dunia,” kata Dede, kepada infoJabar.
Dede menyebutkan, mulanya ayah korban, menerima informasi dari sang istri, bahwa anaknya mengalami kecelakaan di kamar mandi, pada hari Jumat, (21/11) siang.
Sang ayah yang saat itu tengah bekerja, langsung pulang ke rumahnya yang terletak di kawasan Cibiru, Kota Bandung. Di sana, kata Dede, saksi melihat anaknya sudah tidak sadarkan diri. Korban kemudian langsung dibawa ke rumah sakit, dan menjalani perawatan sebelum akhirnya meninggal.
Dede menjelaskan, kejanggalan atas tewasnya Raditya terungkap setelah tim dokter melakukan pemeriksaan. “Ada luka-luka katanya ada penganiayaan. Ada lebam, luka di wajah dan bagian tubuh lain,” katanya.
Sementara pada hari Sabtu, (22/11) lalu, pihak keluarga dari ibu kandung korban diketahui telah melaporkan kejadian ini ke Polrestabes Bandung.
Supian, kerabat korban mengaku pihak keluarga menyerahkan proses hukum terhadap kasus ini kepada polisi. “Pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kejadian ini,” ucap lelaki berumur 60 tahun tersebut.
Jasad Raditya sendiri diketahui sudah dimakamkan di kampung halamannya, Kampung Baeud, Desa Samida, Selaawi, Garut hari Minggu, (23/11/2025) kemarin.







