Satu keluarga di Kampung Sabandar Kidul, Desa Sabandar, Kecamatan Karangtengah, Cianjur mendapat perhatian dari DPRD hingga Pemerintah Kabupaten Cianjur. Bantuan diberikan setelah diketahui empat anggota keluarga tersebut mengalami gangguan kejiwaan dan hidup dalam kondisi ekonomi serba terbatas.
Ketua DPRD Cianjur, Metty Triantika, datang langsung ke rumah keluarga tersebut untuk memastikan kondisi mereka. Bantuan berupa sembako, penyelesaian administrasi kependudukan, jaminan kesehatan hingga layanan pengobatan diserahkan.
Apalagi dia mendengar langsung kondisi Saepuloh (38), Rizki Nurpalah (33), Ai Yulianti (40), dan Resa Armelia (20) selama ini diurus hanya okeh satu orang keluarganya yang bekerja serabutan dengan penghasilan yang minim.
“Saya cek langsung, ternyata kondisinya memang cukup memprihatinkan. Dari keluarga ini ada empat orang yang mengalami gangguan kejiwaan. Untuk makan dan keperluan diurus salah seorang anggota keluarganya. Sehingga mereka hidup serba terbatas. Makanya tadi juga sekaligus membawa sembako untuk kebutuhan makan sehari-hari mereka,” ujar Metty, Rabu (10/9/2025).
Selain itu, perbaikan administrasi kependudukan juga tengah diproses agar keluarga tersebut bisa segera menggunakan BPJS.
“Dari info awal yang diterima kan katanya ada Adminduk yang hilang. Makanya langsung diselesaikan oleh tim. Kartu keluarganya sudah jadi, namun tinggal KTP saja yang saat ini masih diproses. Jadi tinggal menunggu saja biar nanti BPJS bisa dipakai,” katanya.
Metty memastikan kebutuhan kesehatan keluarga itu akan ditangani lebih lanjut dengan melibatkan psikiater serta aktivitas pendukung pemulihan.
“Kami nanti akan memberikan bantuan psikiater untuk membantu proses penyembuhan, mungkin nanti akan kita berikan aktivitas seperti menganyam dan hal lainnya, dengan harapan dapat membantu proses pemulihan kesehatan jiwa mereka,” ucapnya.
Kepala Puskesmas Karangtengah, Yudiansyah, menambahkan pihaknya sudah meninjau kembali kondisi keluarga tersebut. Menurutnya, ada perkembangan meski belum maksimal.
“Alhamdulillah empat orang ini ada progres. Secara mental lebih tenang, tidak banyak mengurung diri, dan sudah mulai berinteraksi sosial di lingkungan rumah. Meski belum maksimal, ini jadi kemajuan yang cukup baik,” ujarnya.
Obat diberikan untuk 10 hari ke depan, dengan rencana evaluasi setelahnya. Perhatian khusus akan diberikan kepada Resa Armelia (20), yang masih sering menyendiri.
“Kami lanjutkan pemberian obat selama sepuluh hari. Insyaallah setelah sepuluh hari kita kunjungi lagi, mudah-mudahan kondisinya bisa lebih baik lagi,” jelasnya.
Sementara itu, Rendi (30), anggota keluarga yang selama ini menjadi tulang punggung, mengaku sangat bersyukur atas bantuan yang datang.
“Saya sangat senang, alhamdulillah sangat terbantu, apalagi tadi juga ada sembako dan pemeriksaan kesehatan,” kata Rendi.
Ia berharap keluarganya bisa segera sembuh dan kembali beraktivitas secara normal.
“Semoga bisa segera sembuh, bisa menjalani hidup normal lagi ke depannya,” ucapnya.