Langit mendung di sore hari tak menghalangi keceriaan di halaman Kantor Bupati Cirebon, Minggu (7/12). Di antara hiruk-pikuk warga dan kilau kamera, ratusan wajah tampak sumringah. Bukan karena cuaca, melainkan karena harapan baru yang dibawa oleh ratusan becak listrik yang siap disalurkan kepada pengayuh becak di Kabupaten Cirebon.
Di pojok area pembagian, seorang pria lanjut usia tampak sibuk meraba-raba setang dan rangka kendaraan barunya. Namanya Sayudi, 67 tahun, warga Kecamatan Suranenggala. Sembari tersenyum, ia mengelap bagian depan becak listrik itu berulang kali, seolah memastikan setiap sisinya bersih dan siap memulai babak baru dalam hidupnya.
“Alhamdulillah, saya senang sekali menerima bantuan ini dari Presiden Prabowo Subianto. Saya tidak akan capek lagi nanti menarik becak,” ucapnya pelan, namun, matanya berbinar.
Sayudi bukan satu-satunya. Ia merupakan satu dari 100 pengayuh becak lansia di Kabupaten Cirebon yang menerima bantuan becak listrik dari Presiden RI Prabowo Subianto, melalui Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN). Bantuan ini diprioritaskan bagi para pengayuh becak berusia 60 tahun ke atas yang telah puluhan tahun menggantungkan hidup di balik setang becak, meski tenaga sudah tak seperti dulu.
Becak listrik yang dibagikan bukan sembarang kendaraan. Produk senilai Rp22 juta itu dibuat oleh PT LEN dan PT Pindad, dilengkapi motor listrik, baterai isi ulang, dan tampilan modern yang jauh berbeda dari becak kayuh tradisional.
“Becak lama saya sudah banyak rusaknya, usianya sudah belasan tahun,” ujarnya. “Kalau ini kelihatan bagus. Semoga makin banyak penumpang yang mau naik,” ucapnya penuh harap.
Pendapatan Sayudi sebelumnya berkisar Rp40 ribu hingga Rp50 ribu per hari, angka yang pas-pasan untuk kebutuhan dirinya dan keluarga. Sering kali ia harus pulang lebih cepat karena tubuh tak kuat lagi dikayuh sepanjang hari.
“Dulu waktu muda bisa kerja seharian. Sekarang belum siang sudah capek. Tapi kalau enggak menarik becak, mau makan apa?” katanya lirih.
Awan gelap mulai turun lebih rendah. Namun di antara barisan becak listrik yang baru diparkir itu, tidak ada wajah yang tampak muram.
Sayudi menatap kendaraannya sekali lagi, lalu menepuk kursinya pelan, seolah membuat janji.
“Insyaallah besok sudah mulai menarik. Mudah-mudahan rezeki juga ikut jalan,” harapnya.
Wakil Ketua Umum Yayasan GSN, Nanik S. Deyang, didampingi Wakil Bupati Cirebon, Agus Setiawan Budiman, secara simbolis menyerahkan bantuan tersebut. Dalam sambutannya, Nanik menyebut program ini bukan sekadar distribusi alat transportasi, tetapi juga upaya mengangkat kembali martabat para pengayuh becak lansia.
“Hingga saat ini, sudah lebih dari 2.300 unit becak listrik diserahkan di berbagai daerah. Target kami 5.000 unit hingga akhir tahun,” tuturnya.
Nanik juga mendorong Pemerintah Kabupaten Cirebon menyiapkan titik pengisian daya di wilayah publik, termasuk kawasan wisata, agar para penerima manfaat tak kesulitan dalam operasional harian.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Sementara itu, Wakil Bupati Cirebon, Agus Setiawan Budiman menyatakan akan segera berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menyiapkan lokasi pengisian baterai becak listrik demi memudahkan operasional para pengendara.
“Dalam waktu dekat kami akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk membuat titik pengisian daya. Kami melihat peluang menjadikan becak listrik ini sebagai moda wisata,” ujar Agus.
Menurutnya, hadirnya becak listrik bukan hanya membantu pendapatan pengayuh becak, tetapi juga berpotensi memperkaya atraksi wisata budaya di Cirebon.
Lebih lanjut, Agus menerangkan bahwa bagi masyarakat luas, becak listrik mungkin hanya alat transportasi. Namun, bagi para pengayuh becak, moda transportasi ini adalah simbol tenaga baru, kesempatan, dan sedikit kemewahan setelah puluhan tahun bertahan hidup di atas roda tanpa mesin.
“Kami atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon mengucapkan terima kasih kepada Pak Presiden yang telah memberikan perhatian lebih bagi pengayuh becak yang ada di sini,” tutupnya.







