Rice Milling Unit (RMU) Lumbung Agraria Nusantara (LANUSA) resmi diluncurkan di Desa Sukaslamet, Kecamatan Kroya. RMU ini diharapkan membuat petani bisa mempercepat penjualan gabah, meningkatkan kualitas beras, dan mendapat nilai tambah secara ekonomi.
RMU LANUSA dibangun sebagai badan usaha bersama di tingkat desa, hasil kolaborasi Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) dengan organisasi petani dan buruh.
Bupati Indramayu, Lucky Hakim memberi apresiasi pada inisiatif tersebut dan menekankan pentingnya kerja sama untuk memperkuat sektor pertanian dan ekonomi kerakyatan di daerah.
“Inisiatif ini menjadi contoh nyata bagaimana transformasi ekonomi dapat dimulai dari desa, dari komunitas petani, dan dari kekuatan kolektif masyarakat itu sendiri,” ujar Lucky Hakim dalam keterangannya, dikutip Selasa (21/10/2025).
Ia menjelaskan, Kabupaten Indramayu dikenal sebagai salah satu lumbung pangan nasional, dengan kontribusi sekitar 16 persen terhadap produksi padi nasional. Pemerintah menargetkan Indramayu mampu mencapai surplus gabah kering giling sebesar 1,8 juta ton per tahun.
Pada masa tanam tahun ini, kata dia, petani Indramayu berhasil mencatat produktivitas rata-rata 7,2 ton per hektare, sebuah capaian yang patut dibanggakan.
Namun demikian, Lucky mengatakan, keberhasilan di sektor produksi harus diimbangi dengan sistem penanganan pascapanen yang modern dan efisien. Menurutnya, salah satu tantangan utama pertanian adalah tingginya tingkat kehilangan hasil panen yang dapat ditekan melalui penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan), termasuk RMU seperti LANUSA ini.
Melalui kehadiran RMU LANUSA, diharapkan para petani dapat mempercepat penjualan gabah hasil panen, meningkatkan kualitas beras siap jual, mendapatkan nilai tambah ekonomi yang lebih baik, dan lebih mandiri dalam sistem produksi.
Program ini merupakan bagian dari Strategi Ekonomi Kerakyatan Berbasis Reforma Agraria (EKORA) yang dikembangkan KPA, guna memperkuat ketahanan ekonomi komunitas dan mendorong kedaulatan pangan rakyat.
Lucky juga menegaskan Pemkab Indramayu terus memberikan dukungan terhadap penguatan sektor pertanian. Saat ini, di Indramayu terdapat sekitar 750 unit penggilingan padi, baik aktif maupun tidak aktif.
Melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, pemerintah telah menyalurkan 7 unit RMU dan drayer di wilayah Kecamatan Kroya kepada kelompok tani dan gabungan kelompok tani (Gapoktan).
“Dengan adanya RMU seperti LANUSA ini, kita berharap petani tidak lagi bergantung pada tengkulak, kelompok tani bisa mengolah gabah menjadi beras secara mandiri, dan kesejahteraan petani serta buruh tani dapat meningkat,” kata dia.
Acara peluncuran RMU LANUSA turut dihadiri Wakil Menteri Dalam Negeri, Komjen Pol (Purn.) Akhmad Wiyagus, serta sejumlah pejabat dan perwakilan organisasi petani di Indramayu.
Pada kesempatan itu dilepas pengiriman perdana beras dari RMU LANUSA sebanyak 9,6 ton untuk wilayah Jabodetabek.