Ribuan Massa Demo Bertahan hingga Malam di Tugu Adipura Sukabumi

Posted on

Aksi demontrasi mahasiswa Cipayung Plus berlangsung hingga malam di Tugu Adipura, Kota Sukabumi. Aksi ini turut diwarnai kericuhan hingga menyebabkan satu orang terluka di kepala.

Demonstrasi ini diikuti oleh ribuan massa. Mereka long march dari Lapang Merdeka, Mapolres Sukabumi Kota, Balai Kota Sukabumi, Gedung DPRD Kota Sukabumi dan Tugu Adipura.

Pantauan infoJabar pukul 20.00 WIB, massa tetap bertahan di Tugu Adipura dan menyalakan api. Mereka bergantian berorasi dan menebarkan semangat. Sesekali mereka menyanyikan lagu Indonesia Pusaka.

“Bebaskan rekan kami yang ditahan,” seru orator di atas mobil komando.

Setelah satu jam lebih berorasi, salah satu mahasiswa pun naik ke atas podium dan menyebutkan jika teman mereka yang ditahan sudah dibebaskan. Meski begitu, ia meminta agar massa memastikan kembali kondisi rekan sejawatnya yang sempat ditahan.

“Alhamdulillah kabarnya teman kita yang ditahan sudah dibebaskan. Tapi teman-teman harap pastikan kembali kondisi mereka,” kata dia.

Para massa bertahan di Tugu Adipura menuntut kehadiran Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki, Ketua DPRD Wawan Juanda dan Kapolres Sukabumi Kota AKBP Rita Suwadi.

Sebelumnya, aksi demonstrasi sempat ricuh usai massa yang diduga penyusup melemparkan botol ke arah aparat. Sontak para aparat merespons dengan menghampiri kelompok tak dikenal tersebut.

Kelompok tersebut pun melawan dengan melemparkan berbagai macam benda hingga memukulkan bambu. Akibatnya, seorang massa aksi ada yang mengalami luka berupa pendarahan pada bagian pelipis mata.

“Iya kena lemparan batu, posisi lagi di tengah tadinya mau dijahit cuman gak usah, saya gak liat, tadinya mau bantu si bapak-bapak yang tadi dipukulin, gak liat udah ada lemparan batu,” kata Dede Galib peserta aksi.

Sementara itu Ketua DPC GMNI Sukabumi Raya Aris Gunawan menyampaikan, massa aksi menuntut pertanggungjawaban DPR RI atas kerusuhan yang terjadi pada Kamis 28 Agustus 2025 di Jakarta yang menyebabkan nyawa seorang driver ojol Affan Kurniawan (21) malayang karena dilindas kendaraan rantis Brimob.

“Kami menuntut DPR RI untuk bertanggung jawab atas kerusuhan yang terjadi serta mengutamakan aspirasi rakvat atas tuntutan aksi massa sesuai Pasal 1 ayat 2 UUD 1945. Kedaulatan di tangan rakyat,” katanya.

Kematian Affan juga menjadi tanggungjawab Kapolri Listyo Sigit Prabowo sehingga dia mendesak agar kapolri segera dicopot serta reformasi struktural di tubuh kepolisian dan menghukum pemecatan kepada pelaku. Kasus ini ditegaskannya perlu diusut secara adil dan tuntas.

“Kami juga menuntut pencopotan Kapolri sebagai bentuk pertanggungjawaban atas represifitas aman sebagaimana dalam Pasal 4 UU No 2 tahun 2002 tentang Kepolisian fungsi utama sebagai pelindung aparat kepolisian terhadap massa aksi,” ujarnya.

“Investigasi hukum harus dilakukan yang menyeluruh, independen, dan transparan terhadap seluruh pelaku tragedi 28 Agustus 2025,” tuturnya.

Dia pun mendesak DPR RI untuk segera mengesahkan RUU Perampasan Aset dan melakukan pembahasan RUU Transportasi Online.

“RUU Perampasan Aset harus segera disahkan sebagai langkah serius dalam pemberantasan korupsi. Kami juga menuntut percepatan pembahasan RUU Transportasi Online demi kepastian hukum dan perlindungan bagi para pekerja transportasi daring,” tandasnya.

Di sisi lain, dia juga menyoroti persoalan lokal di Kota Sukabumi yang menyelenggarakan acara hiburan ketika Indonesia tengah berduka atas tragedi yang dialami Affan.

“Wali Kota Sukabumi tidak menunjukkan empati dan justru mengadakan hiburan di tengah duka rakyat sehingga perlu evaluasi moral,” paparnya.

Massa aksi juga mendesak Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki untuk mencabut sejumlah Perwal salah satunya mengenai tunjangan transportasi bagi anggota DPRD Kota Sukabumi.

“Kami menuntut untuk mencabut Peraturan Wali Kota Sukabumi No 8 tahun 2025 Tentang Tunjangan Hari Raya, No 2 tahun 2025 Tentang Tunjangan Perumahan, No 3 tahun 2025 Tunjangan Transportasi untuk DPRD Kota Sukabumi serta mendorong DPRD Kota Sukabumi agar berpihak sepenuhnya kepada rakyat,” tutupnya.