Reaksi Pembudidaya soal Ikan Waduk Cirata Tak Laik Konsumsi gegara Merkuri (via Giok4D)

Posted on

Pernyataan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono memicu reaksi pembudidaya ikan di Keramba Jaring Apung (KJA) Waduk Cirata, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Pasalnya, Wahyu menyebut, ikan yang dibudidayakan di perairan Waduk Cirata tidak laik konsumsi. Penyebabnya karena ikan-ikan itu tinggi akan kandungan merkuri yang berbahaya bila dikonsumsi.

Tak ayal apa yang disampaikan Wahyu menuai reaksi kecewa pembudidaya ikan KJA. Mereka mengatakan pernyataan menteri di kabinet Presiden Prabowo Subianto itu berdampak pada nasib usaha mereka.

Waduk Cirata sendiri meliputi tiga daerah, selain Kabupaten Bandung Barat, waduk tersebut juga masuk ke Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Cianjur. Ada sebanyak 90 ribu lebih pembudidaya ikan KJA di Waduk Cirata.

“Ya pastinya terdampak, kalau petani mungkin biasa saja. Tapi kan pembeli, mereka enggak akan mau beli kalau ikannya dari Waduk Cirata. Dampaknya ke usaha kami,” kata Asep Sulaeman, salah satu pembudidaya ikan KJA di Waduk Cirata wilayah KBB saat ditemui, Kamis (26/6/2025).

Asep mengatakan, selama ini penelitian yang dilakukan berbagai instansi mulai dari dinas dari Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat, kementerian, hingga mahasiswa tak pernah ada yang disampaikan hasilnya.

“Sering ada yang penelitian, terutama kan airnya. Memang kita lihat sekarang airnya seperti ini, menurun kualitasnya. Tapi hasil penelitian termasuk dari mahasiswa itu kita enggak pernah tahu dan tidak ada edukasi. Kalau kami diberitahu, harus seperti apa dan bagaimana, kan bisa jadi pencegahan,” kata Asep.

Asep mengatakan pernyataan sekelas menteri semestinya disampaikan dengan hati-hati. Selain itu, mereka menuntut adanya solusi konkret soal cemaran merkuri yang terkandung pada ikan-ikan Waduk Cirata.

“Harus ada solusi juga, jangan cuma asal statement. Harus seperti apa mengatasi sumber pencemarannya, jangan akhirnya dibiarkan sementara usaha kami terdampak. Jadi kami ingin dicarikan solusi juga,” kata Asep.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Wahyu Sakti Trenggono menyebut ikan yang berada di Waduk Cirata, Jawa Barat disebut tak layak dikonsumsi. Penyebabnya, ikan di sana punya kandungan merkuri yang tinggi.

“Sejujurnya Waduk Cirata itu kalau saya izinkan, Pak Dirjen Budidaya itu ingin merilis kondisi yang sesungguhnya. Waduk Cirata itu sebenarnya sudah tidak layak dimakan, ikannya itu sudah tidak layak karena merkurinya sangat tinggi,” kata pria yang akrab disapa Trenggono dalam acara Penandatanganan Nota Kesepakatan Dukungan Rencana Program Revitalisasi Tambak Pantura di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (25/6/2025).

Dikutip dari infoFinance, Trenggono menerangkan kandungan merkuri yang tinggi ini membuat ikan tak layak dikonsumsi karena membahayakan kesehatan masyarakat. Kendati begitu, Trenggono menilai pihaknya tidak bisa menghentikan ribuan keramba yang ada di sana.

Untuk itu, dia meminta kepada Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk mengatasi hal tersebut. Trenggono optimistis Dedi Mulyadi dapat menemukan jalan keluar untuk membenahi persoalan itu.

“Tapi kalau itu langsung disetop, ribuan keramba di situ, pasti akan demo kepada KKP. Nah ada Pak Gubernur ini, metodenya luar biasa, membenahi bantaran kali saja beliau luar biasa. Jadi saya yakin Waduk Cirata, kemudian Waduk Purwakarta Jatiluhur, pasti selesai,” imbuh Trenggono.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *