Ratusan Siswa Peserta Pendidikan Karakter Dinyatakan Lulus

Posted on

Ratusan siswa yang telah menjalani pendidikan karakter di barak militer, Selasa (20/5/2025) dikumpulkan di Gedung Sate, Bandung. Mereka mengikuti parade atau defile pasukan sebagai penutup masa pelatihan.

Suasana haru menyelimuti berlangsungnya parade. Para orang tua yang telah menunggu langsung berlari menghampiri anak-anak mereka begitu proses selesai, bahkan tak sedikit siswa yang sujud syukur karena telah menyelesaikan pelatihan.

Lilis, salah satu orang tua siswa asal Kota Sukabumi menuturkan, putranya yang masih duduk di bangku kelas 11 relah mengikuti pendidikan karakter atas arahan dari pihak sekolah. Dia menyebut, anaknya seringkali bolos dan bermain game.

“Diarahkan dari sekolah, ini aja suka bolos karena jarang ke sekolah, karena malamnya suka main game aja sih, karena kurang disiplin aja jadi kelas 2 SMA terus proses sekolah jadi dialihkan,” ucap Lilis.

Sementara, anaknya Sayid mengaku, merasa lebih disiplin setelah mengikuti pendidikan karakter. Selama berada di barak militer, Sayid menuturkan dia banyak mendapat pelajaran soal kedisiplinan.

“Ya bisa jadi disiplin gitu, lebih teratur, makan, tidur, sholat lima waktu terus bisa ketemu banyak teman-teman dari banyak kota, kayak Bandung, terus Cirebon, Cikampek, jadi banyak teman,” singkatnya.

Diketahui, ratusan siswa tersebut baru saja selesai mengikuti program pendidikan Gapura Panca Waluya yang diinisiasi Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Selama kurang lebih 20 hari, mereka mengikuti pelatihan di Dodik Bela Negara Rindam III/Siliwangi.

Usai melepas ratusan siswa yang baru mengikuti pendidikan karakter, Dedi Mulyadi menegaskan jika respon orang tua menjadi gambaran untuk menjawab keraguan yang selama ini muncul terhadap program pendidikan karakter tersebut.

“Kalau yang saya lakukan dasarnya hati, maka diterimanya oleh rasa dan melahirkan cinta. Jadi membangun hubungan negara dengan rakyat, pemimpin dengan rakyat, itu urusan rasa, bukan urusan administrasi kenegaraan,” ucap Dedi.

“Jadi ini salah satu bukti bahwa banyak orang meragukan apa yang dilakukan oleh Pemprov Jabar, tetapi akhirnya waktu yang menjawab,” sambungnya.

Karena itu, Dedi menegaskan program pendidikan karakter dengan membawa siswa yang memiliki masalah di sekolah akan berlanjut. Dia optimis ke depan, Jawa Barat bisa melahirkan generasi muda yang hebat.

“Ya berlanjut, ini kan angkatan pertama setelah itu mereka melewati pendidikan nanti 2 mingguan selama setahun ya, karena persiapan minat dan bakat kemudian setelah itu nanti ada angkatan baru dan nanti para bupati wali kota sudah banyak sekarang mulai mengambil peran,” katanya.

Sementara Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau Kak Seto menyebut, program itu dinilai efektif untuk menanamkan nilai-nilai kedisiplinan dan tanggung jawab pada remaja. Anak-anak kata dia menjadi lebih positif dalam menjalani kehidupan sehari-hari setelah mengikuti pelatihan.

“Kita lihat hasilnya, mereka (anak-anak) jadi lebih sehat, lebih percaya diri, kemudian juga lebih hormat kepada orang tua, beberapa anak sampai sujud tadi,” singkatnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *