Penyerang asal Brasil, Raphinha, mengungkapkan bahwa dirinya sempat melalui masa-masa sulit saat bermain untuk Barcelona di bawah kepemimpinan Xavi Hernandez. Namun, segalanya berubah sejak kedatangan Hansi Flick sebagai pelatih baru.
Musim ini, performa Raphinha bersama Barcelona terbilang impresif. Ia telah mencatatkan 31 gol dan 25 assist di semua kompetisi. Kontribusinya yang konsisten menjadi salah satu faktor penting di balik peluang Barcelona untuk meraih treble winners musim ini.
Berkat performa gemilangnya, Raphinha kini disebut-sebut sebagai kandidat kuat peraih Ballon d’Or tahun ini.
Sejak didatangkan dari Leeds United pada 2022, karier Raphinha di Barcelona terus menunjukkan grafik meningkat. Meski demikian, ia mengakui bahwa awal perjalanannya bersama klub asal Katalunya itu tidaklah mudah.
Dalam wawancara di kanal YouTube bersama Isabela Pagliari, Raphinha mengaku mengalami kesulitan membangun kepercayaan dengan Xavi Hernandez, pelatih Barcelona saat itu.
“Saya merasa bahwa baik dia maupun staf pelatih tidak mempercayai saya,” kata Raphinha.
“Ketika tidak ada yang lain, saya ada di sana dan bermain selama 90 menit penuh. Saya memberikan semua yang saya miliki untuk tampil dan menyelesaikan laga, tetapi ketika ada pemain lain yang dapat bermain di tempat saya, saya tak berpikir panjang.”
“Terkadang, saya melakukan semuanya dalam 60 menit dan saya akan menyerah,” lanjutnya.
Situasi mulai berubah positif bagi Raphinha sejak awal musim ini, ketika Hansi Flick ditunjuk sebagai pelatih kepala Barcelona. Pelatih asal Jerman itu dinilai mampu memaksimalkan potensi Raphinha dan memberikan ruang lebih bagi pemain berusia 28 tahun tersebut untuk berkembang.
Flick, yang dikenal sebagai pelatih dengan pendekatan taktis dan pengembangan individu, menjadi kunci kebangkitan Raphinha. Kini, sang winger Brasil menjadi andalan utama dalam skuad Barcelona yang tengah memburu gelar di berbagai ajang.
Artikel ini telah tayang di .
