Legenda sushi asal Jepang, Jiro Ono, telah meraih tiga bintang Michelin selama lebih dari satu dekade, menjadikannya kepala koki tertua di dunia yang meraih prestasi tersebut.
Ia telah melayani berbagai tokoh dunia dan seni sushinya ditayangkan dalam sebuah film pemenang penghargaan.
Melansir dari AP News, setelah semua pencapaiannya dan di usianya yang telah mencapai 100 tahun, ia belum siap untuk pensiun sepenuhnya.
“Saya berencana untuk terus bekerja selama sekitar lima tahun lagi,” kata Ono pada bulan lalu saat ia merayakan Hari Penghormatan kepada Lansia Jepang.
Apa rahasia kesehatannya? “Bekerja,” jawab Ono saat ditanya oleh Yuriko Koike, Gubernur Tokyo.
“Saya tidak bisa lagi datang ke restoran setiap hari, tetapi bahkan di usia 100 tahun, saya berusaha bekerja jika memungkinkan. Saya percaya obat terbaik adalah bekerja,” ujarnya.
Ono, seorang pendiri Sukiyabashi Jiro, sebuah bar kecil di basement sebuah gedung di distrik Ginza yang mewah di Tokyo dengan kapasitas 10 orang, merayakan ulang tahunnya yang ke-100 pada hari Senin, 27 Oktober.
Berdasarkan data statistik pemerintah, ia termasuk di antara hampir 100.000 orang berusia 100 tahun ke atas di Jepang.
Ono lahir di kota Hamamatsu, Jepang, pada tahun 1925. Ono memulai magangnya pada usia 7 tahun di restoran Jepang pada sebuah penginapan. Ia pindah ke Tokyo dan menjadi koki sushi pada usia 25 tahun, kemudian membuka restoran sendiri, yaitu Sukiyabashi Jiro pada tahun 1965.
Ia telah mengabdikan hidupnya untuk mengejar kesempurnaan dalam membuat sushi.
“Saya belum mencapai kesempurnaan,” kata Ono saat berusia 85 tahun, dalam “Jiro Dreams of Sushi,” sebuah film yang dirilis pada tahun 2012.
“Saya akan terus berusaha mencapai puncak, tetapi tidak ada yang tahu di mana puncak itu berada,” ujarnya melanjutkan.
Sutradara David Gelb menyatakan bahwa kesan pertamanya terhadap Ono adalah “seorang guru dan figur ayah bagi semua orang yang berada di restorannya.”
Ono sangat berdedikasi terhadap hidangan yang disajikan kepada para pelanggan setianya, bahkan menolak permintaan pemerintah Jepang ketika mereka meminta reservasi untuk Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Perdana Menteri Shinzo Abe pada tahun 2014.
“Saya menolak karena restoran sudah penuh, lalu mereka setuju untuk datang nanti malam,” kenang Ono. “Tapi (Obama) menikmati sushi dan saya senang.”
Restorannya meraih tiga bintang Michelin pada tahun 2007, menjadikannya koki sushi pertama yang melakukannya, dan mempertahankan status tersebut hingga tahun 2019, ketika ia diakui oleh Guinness World Records sebagai kepala koki tertua dari restoran berbintang tiga Michelin, pada usia 93 tahun dan 128 hari.
Pada tahun 2020, Sukiyabashi Jiro dihapus dari panduan karena mulai hanya menerima reservasi dari pelanggan tetap atau melalui hotel-hotel ternama.
Dalam beberapa tahun terakhir, Ono hanya menyajikan sushi untuk tamu-tamu istimewa, “karena tanganku tidak lagi berfungsi dengan baik.”
Namun, ia belum menyerah. Putranya mengatakan, Ono yang menyaksikan berita televisi tentang kematian pria tertua di Jepang pada usia 113 tahun, mengatakan bahwa 13 tahun lagi sepertinya masih mungkin.
“Saya akan menargetkan usia 114,” kata Ono.
“Saya menghargai hidup saya, jadi saya bisa bekerja dalam waktu yang lama,” kata Ono. Ia tidak minum alkohol, berjalan kaki secara teratur, dan makan dengan baik.







