Rahasia Hidup Sehat dan Panjang dari Bibi Jepang yang Berusia 100 Tahun

Posted on

Usia panjang dan kebahagiaan di masa tua bukan lagi sekadar mimpi. Michiko Tomioka, seorang pakar gizi asal Jepang, membagikan rahasia hidup sehat dan panjang umur dari bibinya yang telah mencapai usia 100 tahun.

Dalam keterangannya kepada CNBC Make It, Tomioka mengungkapkan bahwa sang bibi menjalani hidup dengan prinsip Syojin, yakni pengabdian untuk hidup sederhana dan penuh kesadaran.

“Ini adalah sesuatu yang dipraktikkan oleh banyak mentor saya, terutama bibi saya, yang merayakan ulang tahunnya yang ke-100 pada Januari. Sepanjang ingatan saya, dia selalu menjadi wanita yang anggun, elegan, dan damai,” kata Tomioka.

Berikut adalah prinsip hidup ala bibi Tomioka yang bisa ditiru untuk mencapai usia panjang dan hidup penuh makna:

Kunci pertama adalah pola makan yang sederhana namun bergizi. Sang bibi rutin mengonsumsi teh hijau, tahu, berbagai jenis sayuran, serta ikan. Ia juga menghindari konsumsi daging merah dan tidak merokok.

“Dia selalu mengingatkan saya dan orang-orang di sekitarnya untuk makan dengan penuh kesadaran. Itu berarti mengunyah perlahan, fokus pada setiap gigitan, dan bersyukur atas apa yang ada di piring Anda,” ujar Tomioka.

Buah favorit sang bibi adalah Yuzu, buah citrus khas Jepang yang kaya vitamin C dan antioksidan. Selain baik untuk melawan peradangan, buah ini juga sering digunakan dalam air rendaman untuk efek relaksasi.

Kebiasaan sederhana seperti mengucapkan rasa syukur setiap hari menjadi fondasi hidup bahagia. Sang bibi jarang mengeluh dan selalu mengajarkan untuk tidak menyia-nyiakan waktu serta energi pada hal-hal yang di luar kendali.

Prinsip ini tidak hanya memberikan ketenangan batin, tetapi juga berdampak positif pada kesehatan mental secara keseluruhan.

Sikap ramah terhadap siapa pun yang datang ke rumahnya menjadi ciri khas sang bibi. Ia memperlakukan setiap tamu sebagai orang terhormat, menawarkan secangkir teh hangat, mengajak berbincang dengan penuh perhatian, dan tidak membiarkan tamu pulang dengan tangan kosong.

Kebiasaan menjalin koneksi sosial ini menjadi salah satu kunci kebahagiaan dan umur panjang dalam budaya Jepang.

Seiring bertambahnya usia, menerima perubahan fisik bukan hal mudah. Namun, bibi Tomioka memilih untuk menghargai apa yang masih bisa ia lakukan dan tidak segan meminta bantuan jika diperlukan.

Ia tetap aktif di usia senja dengan mengikuti berbagai kegiatan komunitas, belajar agama bersama teman-temannya, serta menjaga kebugaran melalui aktivitas ringan seperti naik turun tangga dan mandi sendiri setidaknya tiga kali seminggu.

Baca selengkapnya di .