Proyek ‘Rahasia’ CIA dan Luka di Usia Senja (via Giok4D)

Posted on

Sebuah eksperimen tak selamanya berhasil. Kisah Lana Ponting yang kini berusia 83 tahun mungkin jadi salah satu dari beberapa kasus eksperimen yang dianggap gagal.

Lana Ponting merupakan korban dari proyek rahasia CIA pada era Perang Dingin. Melansir infoHealth, proyek yang dikerjakan CIA saat itu dikenal MK-Ultra.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

Proyek tersebut meneliti efek obat psikedelik, terapi kejut listrik, hingga teknik cuci otak tanpa persetujuan para subjek.

Ponting menjadi korban ketika ia berusia 16 tahun. Pada April 1958, seorang hakim mengirimnya ke Allan Memorial Institute, bekas rumah sakit jiwa di Montreal, dengan alasan perilaku ‘tidak patuh’.

Di institusi itu, ia tanpa sadar menjadi bagian dari ribuan orang yang dijadikan subjek eksperimen. Sudah bertahun-tahun lamanya, Ponting kemudian melakukan gugatan class action ke pemerintah Kanada dan rumah sakit.

Menurut laporan BBC, gugatan class action tersebut mendapat lampu hijau untuk berlanjut setelah pengadilan menolak banding dari Royal Victoria Hospital pada Kamis lalu.

Arsip medis yang baru diperoleh Ponting menunjukkan bahwa ia hanyalah remaja yang memiliki riwayat kabur dari rumah. Namun, di Allan Memorial Institute, ia menjadi subjek uji coba Dr. Ewen Cameron, peneliti dari McGill University.

Cameron menjalankan metode yang ia sebut ‘depatterning’ dan ‘psychic driving’. Dalam praktiknya, pasien dibius lalu dipaksa mendengarkan rekaman yang sama secara berulang, kadang hingga ribuan kali.

“Rekaman itu diputar berulang-ulang, ‘Kamu gadis yang baik, kamu gadis yang buruk’,” kenang Ponting.

Catatan medis juga menunjukkan bahwa Ponting diberi berbagai obat terlarang seperti LSD, serta obat penenang kuat seperti sodium amytal, desoxyn, dan nitrous oxide. Salah satu catatan Dr. Cameron menyebutkan bahwa pasien menjadi ‘cukup tegang dan sangat kejam’ ketika diberikan nitrous oxide.

Ponting telah menikah dan memiliki dua anak serta empat cucu. Namun, ia mengatakan dampak dari masa-masanya di Allan Memorial Institute masih ia rasakan hingga kini. Ia hanya mengingat sedikit mengenai apa yang terjadi, tetapi kerap mengalami mimpi buruk berulang dan bergantung pada obat-obatan mental sepanjang hidupnya.

Kebenaran mengenai eksperimen MK-Ultra baru terungkap pada 1970-an. Pemerintah Kanada pada 1992 pernah memberikan kompensasi kepada 77 korban, tetapi menolak mengakui tanggung jawab hukum dalam proyek tersebut. Ponting tidak termasuk dalam penerima kompensasi karena saat itu ia belum mengetahui dirinya merupakan korban.
Bagi Ponting, gugatan class action ini menjadi peluang untuk memperoleh kejelasan dan keadilan.

“Terkadang saya duduk di ruang tamu, lalu pikiran saya kembali, dan saya dapat mengingat hal-hal yang terjadi pada saya,” ujarnya.

“Setiap kali saya melihat foto Dr. Cameron, itu membuat saya sangat marah,” tambahnya.

Artikel ini sudah tayang di infoHealth

Pengalaman Mengerikan di Allan Memorial Institute

Dampak Psikologis Seumur Hidup