Memenuhi kebutuhan petani, seorang warga di Dusun Madasari, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran produksi pupuk dari kotoran hewan. Heri Suhendar (40) cukup piawai melihat peluang tersebut.
Dari belakang rumahnya, Heri mendirikan rumah kompos. Ia merintisnya sejak tahun kemarin.
Alat produksi yang dibuatnya menggunakan perangkat yang sederhana. Setiap hari kegiatan produksi pupuk ini dilakukan oleh 3 orang.
Heri mengatakan tujuan pembuatan rumah kompos ini untuk mengelola limbah organik dan mengubahnya menjadi pupuk alami yang berkualitas guna mendukung pertanian ramah lingkungan.
“Sekarang kami melakukan produksi satu bulan satu kali dari bahan baku dasar sebanyak 4.500 kilogram kotoran hewan dengan hasil produksi mencapai 3.500 kilogram kompos siap pakai,” kata Heri melalui aplikasi perpesanan, Selasa(15/4/2025).
Menurutnya, bahan baku dasar 90 persen dari kotoran kambing atau domba ditambah penyerta sekam padi dan abu sekam padi dengan komposisi takaran yang seimbang.
Adapun untuk harga pupuknya 1.500 per kilogram. Jumlah pupuk tersebut dinilai dapat memenuhi kebutuhan pertanian seperti tanaman cabai, tomat dan sayuran lainnya.
Heri menambahkan, hasil produksi pupuk kompos dikemas dalam karung dengan kapasitas 25 kilogram dengan harga jual Rp37.500 per karung.
“Sembari memproduksi kami juga aktif memberikan pendampingan kepada para petani terutama cara pemakaiannya,” ucap dia.
Ia mengatakan hasil maksimal dari pupuk kompos tersebut harus diproses dengan penuh ketelatenan. “Jadi tidak asal-asalan menyimpan kotoran hewan lalu dipakai,” ucapnya.
“Bahan baku dari beberapa jenis itu kami fermentasi selama satu bulan lalu dikeringkan, setelah itu digiling menggunakan alat produksi hingga halus lalu dikemas dan siap untuk digunakan,” sambung dia.
Kata dia, selain tanaman sayuran, pupuk kompos miliknya dapat digunakan untuk kebutuhan gemuk padi dan tanaman hias.
Selain sebagai kreativitas dan aktivitas memproduksi pupuk kompos, Heri memiliki tujuan merubah pola pikir masyarakat khususnya petani dalam rangka menjaga dan melestarikan lingkungan.
“Selain mengurangi limbah kotoran hewan, hal ini juga dapat meningkatkan produktivitas tanah pertanian agar tetap produktif,” ucapnya.
Ia mengingatkan jika, penggunaan kompos dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, sehingga lebih ramah lingkungan.