Tanaman padi yang hijau terhampar di persawahan Desa Sukamulya, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu. Usianya sudah lebih dari 1 bulan setelah melewati musim panen rendeng atau di musim hujan lalu.
“Sudah lama, sudah nggarem (memupuk) juga,” ujar salah seorang petani di Kecamatan Tukdana, Try (34) kepada infoJabar, Selasa (15/7/2025).
Tak kapok, petani tetap mengatur siklus menanam padi seperti biasanya. Kendatipun, serangan hama hingga hasil produksi yang terkadang kurang hanya sekilas menjadi bahan keluhan sesaat.
Try pun lantas menyebut, nekat menjadi satu modal yang harus selalu menyertainya, terutama usai melewati musim panen rendeng tahun ini. Pasalnya, hasil produksi yang didapat sangat tipis.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
“Yang 1 hektare ada sekitar 7 ton sampai 8 ton rata-rata di sini,” ujarnya.
Hasil tersebut dinilai Try sangat tipis. Apalagi, mayoritas petani hanya mengandalkan lahan sewa.
“Di sini kebanyakan nyewa. Kalau nyewa cuma sedikit yang hampir nggak ada untung,” ungkapnya.
Jemari Try pun diangkat sambil menghitung hasil panen padinya di musim rendeng kemarin. Dari rata-rata yang didapat, petani hanya mendapat kurang dari Rp1 juta perbulan jika produksi hanya sekitar 7 ton per hektare.
“Kalau dihitung sih tipis banget. Hasil segitu kita potong buat bayar sewa sama modal, sisanya kita bagi selama pengelolaan. Paling petani ya kurang dari sejuta dapatnya,” papar Try.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian DKPP Kabupaten Indramayu Sugeng Heriyanto menyebut, mayoritas lahan persawahan sudah panen. Meskipun, beberapa spot masih terlambat disebabkan beberapa faktor.
“Udah hampir sebagian besar sudah panen itu sekitar 98 persenan lah sudah panen. Hanya tinggal spot tertentu saja kayak di Krangkeng, Arahan,” ujar Sugeng, Selasa (15/7/2025).
Panen padi yang semasa musim rendeng di tahun 2025 ini dinilai cukup bagus. Dari catatannya, Sugeng menyebut, rata-rata hasil panen padi mencapai 7 ton untuk setiap hektare lahan sawah
“Secara umum rata-rata ini kurang lebih 7 ton per hektare,” ucapnya.
“Udah cukup bagus. Kita itu tertinggi produktivitasnya se Jawa Barat,” sambungnya.
Secara umum, produksi padi di Kabupaten Indramayu selama musim rendeng kemarin bisa mencapai hingga 800 ribu ton gabah kering panen (GKP).
“Kita juga paling banyak menghasilkan padi, kalau 135 ribu hektare kali 7 ton itu sudah dapat sekitar kurang lebih hampir 800 ribu ton lebih gabah kering pungut,” pungkasnya.