Beragam peristiwa terjadi di wilayah Priangan Timur, soal aki-aki bejat yang setubuhi anak tiri di Garut, Dani yang dibunuh teman sendiri diduga urusan gadai motor hingga Aksi Lansia Bobol 8 SD di Ciamis.
Berikut rangkuman berita yang dihimpun dalam Priangan Timur Sepekan :
Polisi meringkus IS, seorang aki-aki berumur 56 tahun asal Garut. IS tega mencabuli anak tirinya sendiri, yang masih duduk di bangku SMA.
Kasat Reskrim AKP Joko Prihatin menuturkan, IS resmi ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Rutan Mako Polres Garut, sejak Kamis, (23/10/2025) dini hari tadi.
“Sudah kami lakukan penetapan status tersangka dan dilakukan penahanan,” kata Joko.
Joko menjelaskan, kasus ini terungkap berkat laporan pihak sekolah. Mulanya, salah seorang teman korban mencurigai perubahan kondisi fisik korban, yang seperti sedang hamil.
Teman korban ini, kemudian melapor ke wali kelas. Wali kelas yang melihat ada yang tidak beres, kemudian memintai keterangan dari korban.
“Pengakuannya kepada guru, bahwa memang korban kerap disetubuhi oleh ayah tirinya,” ungkap Joko.
Setelah mendengar pengakuan korban, pihak sekolah kemudian memeriksakan kondisi korban ke bidan, kemudian diketahui jika korban tengah hamil dengan usia kandungan 8-9 bulan.
Setelah itu, kasusnya dilaporkan ke polisi. Personel Sat Reskrim Polres Garut kemudian meringkus IS di rumahnya tanpa perlawanan. Dari pengakuan IS, polisi kemudian mendapati sejumlah fakta.
Menurut Joko, IS diketahui telah melakukan tindakan pemerkosaan terhadap korban, saat korban masih duduk di bangku kelas 2 SMP, tahun 2022. Aksi itu terus berlanjut hingga kini korban duduk di bangku SMA kelas 2.
“Setiap kali melakukan perbuatannya, pelaku melakukannya di rumah,” katanya.
IS tak bisa berkutik kala diinterogasi. Kepada polisi, IS mengaku khilaf melakukan hal tersebut. Kini, dia ditahan di penjara dan dijerat dengan Undang-undang Perlindungan Anak.
Insiden berdarah terjadi di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Kejadian ini bikin geger warga Cieunteung, Kelurahan Argasari, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya.
Dalam kejadian ini, Dani Ramdiansyah (33) alias Agen yang merupakan warga setempat menjadi korban pembunuhan. Agen, ditemukan tewas dengan luka tusuk di bagian dada.
Kematian duda dengan tiga anak itu berhasil diungkap polisi. Agen dibunuh dengan cara ditikam oleh temannya sendiri, R alias ES (34).
Dalam kejadian ini, Dani dan ES diketahui sedang duduk bersama dua teman lainnya sambil menenggak minuman keras. Suasana yang semula santai berubah mencekam ketika keduanya terlibat perselisihan.
Cekcok mulut itu memicu emosi ES hingga membuatnya hilang kendali. Ia kemudian meraih sebilah pisau dapur dan menghujamkannya ke dada kiri Dani.
Saat melakukan olah TKP, anggota Inafis Polres Tasikmalaya Kota menemukan pisau dalam posisi tergeletak di tanah berlumpur dekat semak-semak, yang lokasi penemuannya hanya beberapa meter dari bangku tempat mereka nongkrong.
Pisau dapur itu dalam kondisi patah, dengan bagian mata pisau dan gagang kayunya hampir terlepas. Hingga kini, polisi belum memastikan apakah pisau itu patah saat digunakan untuk menusuk korban atau sudah rusak sebelumnya.
Dari keterangan sejumlah warga, pisau itu disebut-sebut sudah berada di sekitar lokasi kejadian sebelum peristiwa terjadi. Diduga, pisau tersebut sebelumnya digunakan warga lain untuk memotong buah.
“Info sementara pisau bukan punya pelaku, bukan dia yang bawa. Itu pisau katanya bekas memotong durian. Eks Pasar Ikan ini memang sering dijadikan tempat nongkrong warga,” kata salah seorang polisi yang melakukan olah TKP, Rabu (29/10).
Pisau tersebut kini telah diamankan sebagai barang bukti tindak pidana yang dilakukan ES terhadap korban.
“Untuk barang bukti pisau sudah kami amankan, ditemukan di sekitar TKP. Olah TKP sudah dilakukan, jenazah korban juga akan kami autopsi dan terduga pelaku sudah berhasil kita amankan,” ujar Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Herman Saputra.
Satu kisah pilu datang dari Dusun Cibeureum, Desa Balokang, Kota Banjar, Jawa Barat. Di rumah sederhana berdinding bilik berukuran 5×7 meter, satu keluarga yang beranggotakan 11 orang harus bertahan hidup dalam keterbatasan. Rumah kecil itu menjadi saksi perjuangan mereka menghadapi hari demi hari dengan segala kekurangan.
Kala hujan turun, keluarga Kar’an (63) dan Tati (62) tak bisa menghindari rasa cemas dan khawatir. Atap rumah bocor hingga dihantui bangun yang telah dihuni selama tiga tahun itu ambruk. Mereka akan berkumpul di ruang tengah dengan kewaspadaan ekstra.
Rumah tidak layak huni tersebut dihuni oleh Kar’an bersama istri dan 4 anak dan cucu-cucunya. Rumah yang dihuni Kar’an saat ini, sebelumnya diisi oleh orang lain. Rumah tersebut kondisinya sudah tidak layak huni karena usianya sudah belasan tahun.
Kar’an sebelumnya punya rumah namun dibangun di tanah orang lain. Tapi tanah itu akan dijual oleh pemiliknya. Kar’an pun terpaksa pindah ke rumah yang saat ini telah dihuninya selama 3 tahun.
“Sudah tiga tahun tinggal di sini, ini juga milik orang lain. Sebelumnya diisi oleh pak Ian. Sebetulnya usia rumah ini sudah belasan tahun jadi kondisinya sudah begini, banyak yang bocor. Takut ambruk ada, tapi mau mengungsi kemana lagi,” ujar Kar’an didampingi istri saat ditemui, Rabu (22/10/2025).
Pantauan infoJabar, rumah bilik itu memiliki tiga kamar berukuran kecil, satu ruang tengah, satu dapur dan tempat mandi dengan sumur di dalamnya. Kondisi bangunannya pun sudah sedikit condong dan dikhawatirkan ambruk. Untuk memasak, pasangan suami istri ini mengandalkan tungku kayu bayar karena tidak punya kompor.
Sehari-hari, Kar’an bekerja sebagai buruh serabutan dengan penghasilan tak menentu setiap harinya. Ketika sedang ada pekerjaan, penghasilannya bisa sampai Rp 70 ribu.
“Kerjaan buruh serabutan, siapa saja yang nyuruh. Penghasilan tidak tentu, kalau sedang bagus bisa Rp 70 ribu,” ungkapnya.
Namun ketika tidak ada kerjaan, Kar’an tidak punya uang sepeserpun bahkan tidak bisa membeli beras untuk makan bisa sehari dua hari. Meski demikian, Kar’an tidak patah semangat, ia dipercaya orang untuk mengelola lahan kosong. Lahan itu ia tanami dengan singkong dan pisang.
“Kalau tidak punya beras, memang sering juga. Biasa makan singkong direbus pakai garam. Atau kalau ada pisang yang matang diambil lalu dijual, laku Rp 20 ribu bisa buat dibelikan beras sekilo, sisanya beli asin,” ucapnya.
Untungnya, Kar’an masih mendapat bantuan dari pemerintah berupa beras hingga uang tunai meski tidak rutin. Bantuan itu sedikitnya dapat mengurangi beban hidup. “Dapat bantuan PKH, bantuan pemerintah, beras dan uang, kadang tiga sampai empat bulan,” ucapnya.
Mimpi keluarga Kar’an untuk tinggal di rumah yang layak akhirnya bisa terwujud. Kar’an dan keluarga kini semringah kala seorang Pengusaha Ikan Koi Hartono Soekwanto memberikan bantuan untuk membangun rumah baru kepadanya. Hartono menyerahkan langsung uang untuk membangun rumah kepada Kar’an, hingga memimpin pembangunannya.
“Sedih kalau melihat rumah Pak Kar’an, enggak tega, sangat tidak layak. Saya bantu bangun rumah bukan rehab lagi,” kata Hartono usai memberikan bantuan untuk bangun rumah Kar’an.
Selain dari pengusaha ikan koi, Kar’an juga mendapat bantuan dari BAZNAS Kota Banjar. Wakil Wali Kota Banjar pun meninjau langsung ke lokasi. Ia berharap bantuan tersebut dapat mencukupi untuk pembangunan rumah Kar’an.
“Dari BAZNAS, dari dermawan juga ada, insha Allah mencukupi untuk pembangunan rumah sederhana. Uang penting punya tempat yang layak berteduh bersama keluarga,” jelasnya.
Satreskrim Polres Ciamis menangkap seorang pria lanjut usia berinisial R (67), warga Balokang, Kota Banjar, yang diduga sebagai pelaku pencurian dengan pemberatan di sejumlah sekolah di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Dari hasil penyelidikan, pelaku diketahui telah beraksi di 8 lokasi berbeda, dengan sasaran utama sekolah dasar pada malam hari.
Kapolres Ciamis AKBP Hidayatullah menjelaskan, penangkapan pelaku berawal dari laporan warga yang curiga mendengar suara mencurigakan di lingkungan SDN 4 Cileungsir, Kecamatan Rancah, pada Rabu (22/10/2025) dini hari.
“Sekitar pukul 02.00 WIB, warga mendengar suara congkelan dari arah ruang guru. Setelah dicek, ternyata benar ada seseorang di dalam sekolah sedang membongkar laci meja. Warga kemudian berinisiatif mengepung lokasi dan berhasil mengamankan pelaku sebelum melarikan diri,” ujar Hidayatullah, Rabu (29/10/2025) di Mapolres Ciamis.
Setelah diamankan, pelaku R langsung diserahkan ke Polsek Rancah. Dalam pemeriksaan, ia mengakui perbuatannya dan terbukti terlibat dalam beberapa kasus pencurian di sekolah-sekolah wilayah Ciamis sejak tahun 2024.
Dari hasil pemeriksaan, diketahui pada Selasa (23/9/2025) sekitar pukul 02.00 WIB, pelaku mendatangi SDN 4 Cileungsir menggunakan ojek online. Setibanya di lokasi, R mencongkel jendela depan ruang guru menggunakan batang linggis besi, namun gagal masuk karena terhalang lemari. Ia kemudian berpindah ke bagian belakang sekolah dan berhasil masuk melalui jendela belakang.
“Setelah berhasil masuk, pelaku langsung mencongkel laci meja guru dan mengambil barang-barang elektronik yang ada di dalamnya, yaitu satu unit proyektor, satu unit laptop, dan satu unit chromebook,” jelas Hidayatullah.
Akibat aksi tersebut, pihak sekolah mengalami kerugian sekitar Rp11,5 juta. Dari tangan tersangka, polisi menyita sejumlah barang bukti, antara lain satu unit proyektor, satu unit laptop, satu unit chromebook, serta satu batang linggis yang digunakan saat beraksi.
Hidayatullah menuturkan, dari hasil pengembangan penyelidikan, R mengaku telah melakukan aksi serupa di delapan sekolah dasar yang tersebar di wilayah Ciamis. Barang-barang hasil curian dijual melalui online, dan uangnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
“R ini bekerja serabutan dan hasil penjualan barang curian dipakai untuk kebutuhan sehari-hari. Spesialis pencurian di sekolah, ada 8 TKP (tempat kejadian perkara),” ungkapnya.
Apa jadinya jika saat nonton televisi tiba-tiba seekor ular turun dari atap rumah. Hal tersebut dirasakan Elin (32) warga Dusun Padasuka, Desa Wonoharjo, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Elin mengaku kaget bukan kepalang, karena saat ular itu hendak terjun dari atap rumah posisinya sedang menonton tv.
“Tadi saya sedang nonton tv tiba-tiba dari atap rumah terdengar suara, rupanya saya tengok seekor ular berwarna hitam hendak terjun sambil menggigit tikus,” ucap Elin saat berbincang dengan infoJabar, Senin (27/10/2025).
Menurutnya, setelah mengetahui ular yang sedang memakan tikus itu langsung bergegas keluar sambil menggendong anak. “Hampir saja, untungnya keburu ketahuan, tikusnya jatuh ularnya narik lagi ke dalam langit-langit rumah,” kata Elin.
Sontak, menurut dia, semua seisi rumah berlarian keluar karena panik dan menduga ular tersebut berbahaya. “Semua di rumah takut ular, jadi semuanya keluar,” katanya.
Usai mengetahui ada ular, Elin kemudian melaporkan kepalang pihak Damkar Pangandaran. “Suami saya sempat mau mematikannya pakai besi. Tapi keburu diingetin untuk telepon damkar saja,” ucapnya.
Ia mengatakan atap rumah bagian atas memang sempat dijadikan kamar, hanya saja sekarang sudah menjadi gudang. “Jadi di atas memang banyak barang-barang bekas tak terpakai ditumpuk,” ucapnya.
Ia mengaku tidak mengetahui ular tersebut masuk dari arah mana. “Yang pasti dari belakang karena semak-semak mungkin,” katanya.
Beruntung, selang beberapa menit setelah melaporkan kepada pihak Damkar Pangandaran. Tiga petugas mengamankan Ular jenis kobra Jawa yang bersembunyi di atap rumah.
Proses evakuasi berlangsung hampir satu jam. Setelah itu, ular kobra berukuran 1 meter berhasil diamankan.
Sementara itu, Petugas Damkar Pangandaran Ajis Romdoni mengatakan baru menerima laporan ada kobra masuk rumah pada Senin (27/10/2025) siang pukul 11.37 WIB.
“Tak lama setelah itu kami langsung datang bertiga,” katanya.
Menurutnya, proses evakuasi ular sedikit terhambat karena kondisi papan dipenuhi papan kayu dan barang-barang. “Namun pastinya belum terlalu jauh dari pertamakali kejadian. Alhamdulillah dapat ditangkap setelah keliatan kepalanya langsung kami capit dan bawa ke bawah,” ucapnya.
Ia mengatakan dalam sepekan ini telah evakuasi 4-5 kali ini kobra jawa, daun dan sanca. “Kebanyakan ya dari rumah warga di dalam atau kamar mandi,” katanya.







