Preman Rese Ngamuk Minta Jatah Ayam Tepung di Solokanjeruk

Posted on

Sore itu, di Kampung Namicalung, Desa Panyadap, Kecamatan Solokanjeruk, aroma ayam tepung yang baru saja keluar dari minyak panas memenuhi udara. Kamaludin (27) sibuk melayani pembeli yang datang silih berganti. Gerobak sederhananya menjadi saksi perjuangan seorang anak muda mencari rezeki dari jualan ayam tepung yang gurih dan hangat.

Namun suasana yang semula damai berubah mencekam. Menjelang pukul 16.30 WIB, tiga pria dalam kondisi mabuk tiba-tiba mendatangi gerobak Kamaludin. Tanpa basa-basi, mereka meminta dagangan secara paksa.

“Iya kejadiannya sekitar Senin 8 September 2025, jam 16.30 WIB. Ketiga pelaku yang dalam kondisi mabuk menghampiri dan meminta dagangan korban,” ujar Kapolsek Solokanjeruk IPTU Fathan Malisi, Kamis (11/9/2025).

Tiga pria itu bukan wajah asing di kampung. Mereka dikenal dengan nama Bongo, Jajang Sopandi alias Jepang, dan Agus Miskar. Suasana tegang pecah saat Bongo tiba-tiba menghantam gerobak Kamaludin. Belum sempat ia bereaksi, dua rekannya langsung mengeroyok Kamaludin.

Pukulan demi pukulan mendarat di tubuhnya. Kamaludin hanya bisa menahan sakit saat wajah, kepala, dan punggungnya dihantam. Gerobak yang menjadi sandaran hidupnya ikut ringsek. Tak berhenti di situ, ketiga preman mabuk itu kabur sambil membawa ayam tepung yang masih tersisa.

Korban akhirnya mengalami luka memar di kepala, lecet di wajah, bahu, dan punggung. Dagangan yang harusnya jadi rezeki sore malah raib dibawa kabur para pelaku.

Beruntung, laporan cepat dari warga melalui Lapor 110 segera ditindaklanjuti. Polisi mendatangi lokasi, memintai keterangan korban dan saksi, lalu memburu para pelaku. Tidak butuh waktu lama, Bongo, Jepang, dan Agus berhasil diamankan dan digelandang ke Mapolsek Solokanjeruk.

“Polisi juga mengamankan barang bukti berupa satu unit gerobak rusak serta telah mengajukan visum et repertum terhadap korban,” jelas Fathan.

Kapolsek menegaskan pihaknya tak akan memberi ruang pada aksi premanisme. “Langkah cepat kami lakukan agar situasi kamtibmas tetap kondusif. Kami juga mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan apabila mengetahui tindak kejahatan di lingkungannya,” pungkasnya.

Bagi Kamaludin, luka di tubuhnya mungkin akan sembuh, tapi trauma saat dagangannya dirampas preman mabuk tentu tak mudah hilang. Di balik gorengan ayam tepung yang renyah, tersimpan kisah getir tentang perjuangan hidup yang dirampas secara semena-mena.