Prediksi Final Liga Champions: PSG Diunggulkan

Posted on

Paris Saint-Germain (PSG) akan menghadapi ujian besar dalam upayanya meraih trofi Liga Champions pertama dalam sejarah klub. Raksasa Prancis itu dijadwalkan bentrok dengan Inter Milan di partai puncak yang digelar di Allianz Arena, Munich, pada Minggu (1/6/2025) dini hari WIB.

Laga ini menandai pertemuan kompetitif pertama antara PSG dan Inter Milan. Kedua tim memiliki motivasi tinggi: PSG ingin mencetak sejarah, sedangkan Inter berambisi mengembalikan kejayaan Eropa ke kota Milan.

Perjalanan menuju final tidaklah mudah bagi kedua finalis. PSG menyingkirkan tim-tim kuat asal Inggris, mulai dari Liverpool di babak 16 besar, Aston Villa di perempat final, hingga Arsenal di semifinal.

Sementara itu, Inter Milan tampil konsisten dengan mengalahkan Feyenoord, juara Bundesliga Bayern Munich, dan raksasa Spanyol Barcelona secara beruntun.

Prediksi berbasis data menunjukkan PSG sedikit lebih diunggulkan untuk keluar sebagai juara. Berdasarkan simulasi yang dilakukan Superkomputer Opta, peluang PSG untuk mengangkat trofi mencapai 56,6 persen, dibandingkan 43,4 persen milik Inter Milan. Simulasi ini dikutip dari laporan Football Italia.

Dari lebih dari 10.000 simulasi pertandingan, PSG disebut memiliki peluang 44,6 persen untuk menang dalam waktu normal (90 menit), sedangkan Inter hanya memiliki peluang sebesar 29 persen untuk menang tanpa perpanjangan waktu.

Meski demikian, legenda sepak bola dunia Luis Figo mengingatkan bahwa prediksi dan kenyataan di lapangan bisa sangat berbeda.

“Di sebuah final itu saya kira Anda tidak bisa memilih unggulan. Secara teori, Anda memang punya ide, praktiknya sangat berbeda,” kata Figo jelang duel akbar PSG vs Inter Milan.

PSG datang dengan ambisi besar untuk mencatatkan sejarah sebagai juara Liga Champions untuk pertama kalinya. Sebelumnya, mereka gagal meraih trofi saat takluk 0-1 dari Bayern Munich di final edisi 2020.

Di sisi lain, Inter Milan ingin membalas kegagalan dua tahun silam saat tumbang 0-1 dari Manchester City di partai final. Dengan sejarah tiga kali menjuarai Liga Champions (terakhir pada 2010), Nerazzurri dinilai memiliki mental juara yang bisa menjadi pembeda.

Artikel ini telah tayang di .