Praktik Kecurangan Ditemukan dalam UTBK SNBT 2025 di ISBI Bandung

Posted on

Praktik kecurangan ditemukan dalam proses Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2025. Salah satu lokasi kecurangan berada di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung.

Dalam proses pelaksanaan UTBK, panitia menemukan dua orang joki yang menggantikan lima peserta ujian. Keduanya menggunakan modus, yakni menduplikasi foto kartu peserta.

Ketua Pelaksana UTBK ISBI Bandung Indra Ridwan mengatakan, ada dua kasus joki yang ditemukan saat pelaksanaan UTBK 2025, yakni pada Jumat 25 April dan Minggu 27 April. Dua pelaku joki bernama Lucas Valentino Nainggolan dan Khamila Djibran.

Untuk kasus pertama yang dilakukan Lucas, Indra menjelaskan, awalnya pengawas ujian mendatangi seorang peserta yang diduga saat itu telah melakukan ujian di sesi sebelumnya. Saat itu, kata dia, pengawas menduga peserta memiliki saudara kembar.

“Pada Jumat 25 April 2025 pukul 12.15 WIB dalam pelaksanaan UTBK sesi 6 di ISBI Bandung, seorang pengawas mengunjungi peserta yang tampaknya mengikuti ujian di sesi sebelumnya. Kecurigaan ini muncul sebelum peserta memasuki ruang ujian. Pengawas sempat menduga peserta itu memiliki saudara kembar,” kata Indra, Rabu (30/4/2025).

Menurut Indra, karena waktu ujian yang segera dimulai, yang bersangkutan kemudian dibolehkan mengikuti UTBK. Di saat bersamaan, panitia melakukan penelusuran dan mendapati ada perbedaan identitas antara pelaku joki dengan data peserta.

“Panitia telusuri dugaan perbedaan identitas, setelah lakukan pencocokan, ditemukan sesi 1 terdapat peserta dengan foto mirip tapi nama beda, dan rekaman CCTV buktikan bahwa yang bersangkutan orang yang sama,” terangnya.

Setelah dimintai keterangan, yang bersangkutan mengakui jika dirinya telah mengikuti ujian di sesi sebelumnya sebagai joki. Menurut Indra, joki tersebut diminta menggantikan 3 peserta UTBK atas suruhan seseorang berinisial T.

“Setelah sesi 6 peserta dimintai keterangan panitia UTBK ISBI dan peserta mengakui ikut ujian sesi 1 sebagai joki, dan nama asli Lucas Valentino dan terkonfirmasi fotokopi KTP, dan mengakui gantikan peserta lain. Jadi joki atas perintah inisial T,” ungkap Indra.

“Sehingga panitia lakukan penelusuran dokumen album bukti hadir peserta (ABHP), menemukan ada 3 peserta lain yang digantikan. Pelaku kemudian diminta tandatangan berita acara kecurangan,” sambungnya.

Sementara untuk joki kedua dengan pelaku bernama Khamila Djibran, dapat diketahui panitia saat secara tidak sengaja panita UTBK hendak mencetak kartu ujian milik seorang peserta di sesi 9. Saat itu, panitia menemukan ada kemiripan foto dengan peserta sebelumnya.

“Pas panitia cetak kartu peserta, ditemukan ada kemiripan foto peserta di sesi ujian sebelumnya, sehingga dipanggil untuk dimintai keterangan terkait temuan tersebut. Hasilnya peserta mengakui menggantikan 2 peserta berbeda dalam 2 sesi ujian dan nama aslinya Khamila Djibran,” tutur Indra.

Menurutnya, Lucas dan Khamila sama-sama menjadi joki atas suruhan seseorang berinisial T. “Melakukan aksi joki berdasarkan perintah inisial T dan ini sama seperti yang menyuruh Lucas,” jelasnya.

Atas temuan dua joki tersebut, Indra menyebut panitia UTBK ISBI langsung membuat laporan dan menyerahkan tindaklanjut adanya praktik kecurangan tersebut ke panitia UTBK di tingkat pusat.

“Kewenangan panitia UTBK ISBI buat berita acara yg dilaporkan ke pusat, sehingga tindaklanjutnya dilakukan pusat semua,” tutup Indra.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *