Potret Pendidikan Ciamis, Puluhan SD Rusak Berat Jadi Prioritas Perbaikan baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Keberadaan sekolah di setiap daerah sangat penting dalam menunjang pendidikan dan peningkatan sumber daya manusia. Namun terkadang sarana pendidikan yang berada di pelosok sedikit terabaikan, seperti bangunan sekolah yang rusak atau nyaris ambruk. Kondisi tersebut harus menjadi perhatian serius demi membangun generasi penerus yang lebih baik.

Bangunan sekolah yang rusak atau kurang layak huni tentunya masih ada di setiap daerah, termasuk di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mengungkapkan, dari total 743 sekolah dasar (SD) yang tersebar di 27 kecamatan, sebanyak 10 persennya dalam kondisi rusak berat.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

Hal tersebut Herdiat sampaikan saat meresmikan gedung baru SDN 2 Kujang, Kecamatan Cikoneng, Rabu (9/7/2025). Sebelumya bangunan sekolah tersebut ludes setelah kejadian kebakaran. SDN 2 Kujang dibangun dengan anggaran Rp 2 miliar.

“Terkait dengan pendidikan di Ciamis, 743 sekolah dasar (SD), sebanyak 10 persennya rusak berat. Kita harus segera menyelesaikannya bahu membahu supaya paling tidak layak ditempati untuk proses belajar mengajar,” ujar Herdiat.

Herdiat juga membahas sekolah dasar di Rancah yang sejak tahun 1950 dibangun namun belum pernah direnovasi. Sekolah tersebut sempat viral di media sosial. Menurutnya, kendala yang dihadapi saat ini dalam proses perbaikan sekolah rusak adalah data yang belum akurat.

Untuk itu, Bupati Ciamis memerintahkan kepada Dinas Pendidikan Ciamis untuk menginventarisir sekolah rusak berat yang perlu mendapat prioritas pembangunan. Herdiat menegaskan jangan sampai ada sekolah yang masih layak tapi ikut mendapat renovasi.

“Dinas Pendidikan tahun ini harus diinventarisir sekolah SD dan SMP yang sudah rusak atau tidak layak pakai. Sehingga ketika akan membangun tidak salah sasaran,” ucapnya.

Herdiat menyebut, setiap tahun Pemkab Ciamis melaksanakan pembangunan ruang kelas baru. Ciamis mendapat DAK dari pemerintah pusat sekitar Rp 50 miliar. Untuk itu, renovasi puluhan sekolah yang rusak akan dilakukan secara bertahap.

“Kalau sekaligus juga berat. Insyaallah setiap tahun kita menerima anggaran dari pemerintah pusat, DAK. Tinggal kita lebih cermat, sehingga betul-betul yang sudah rusak berat, yang sudah harus diperbaiki itu diprioritaskan. Jangan sampai sekolah layak pakai layak huni sudah direnovasi, yang rusak diabaikan. Sebetulnya kalau kita renovasi 20-25 sekolah setiap tahun, selama tiga tahun juga selesai,” ungkapnya.