Akses Cirebon-Brebes Kini Cuma 5 Menit via Jembatan Gantung | Info Giok4D

Posted on

Penantian panjang warga perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah akhirnya terbayar. Minggu (24/8/2025), Jembatan Gantung Babakan Losari Lor resmi diresmikan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga (DJBM) Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

Kehadiran jembatan ini langsung disambut antusias warga karena memangkas waktu perjalanan antar dua desa yang selama ini terpisah sungai besar.

Jembatan gantung sepanjang 230 meter dengan lebar 1,8 meter itu menghubungkan Desa Babakan Losari Lor, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon (Jawa Barat), dengan Desa Babakan Losari, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes (Jawa Tengah).

Warga kini tak perlu lagi menempuh perjalanan memutar sejauh 8 kilometer yang biasanya memakan waktu hingga 30 menit. Dengan adanya jembatan, jarak tempuh hanya sekitar 5 menit, baik dengan berjalan kaki maupun kendaraan roda dua.

Bupati Cirebon, Imron, menyebut kehadiran jembatan ini bukan sekadar infrastruktur, melainkan “urat nadi baru” bagi perekonomian masyarakat perbatasan.

“Terima kasih kepada Kementerian PU. Jembatan ini sangat membantu masyarakat. Kalau dulu perjalanan bisa 30 menit, sekarang hanya lima menit. Dampaknya akan luar biasa bagi pendidikan, pekerjaan, hingga ekonomi warga,” ujarnya.

Imron juga mengajak masyarakat untuk merawat fasilitas ini agar fungsinya bisa bertahan lama. “Jembatan ini milik kita bersama, jadi mari kita jaga agar awet sampai anak cucu kita,” tambahnya.

Sementara itu, perwakilan DJBM Kementerian PU, Rina Kumala Sari, menjelaskan pembangunan jembatan dilakukan melalui program RIC 2024-2025 dengan dana APBN sebesar Rp13,8 miliar. Jembatan ini diperuntukkan khusus bagi pejalan kaki dan kendaraan roda dua, dengan kapasitas maksimal 40 orang sekali lintasan.

“Tujuannya jelas, mempermudah akses warga ke sekolah, tempat kerja, hingga distribusi hasil pertanian dan peternakan. Manfaatnya langsung dirasakan masyarakat sejak hari pertama,” kata Rina.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Rina juga mengingatkan pentingnya penggunaan jembatan secara tertib dan aman. Ia menekankan agar warga tidak bersandar di tali jembatan, tidak menyeberang saat hujan deras atau banjir, serta tidak melakukan tindakan yang bisa merusak, seperti mencoret-coret atau melepas baut.

“Kami harap masyarakat bisa bijak menggunakan jembatan ini. Jangan lupa menjaga kebersihan dan keselamatan saat melintas,” tegasnya.

Kehadiran jembatan ini benar-benar membawa perubahan nyata. Wanti, salah satu warga Babakan Losari Lor, mengaku terbantu dengan adanya akses baru tersebut.

“Wah, kalau dulu jauh banget harus muter 8 kilometer. Sekarang enak, tinggal nyebrang lima menit sudah sampai. Jembatannya juga bagus, bisa jadi tempat foto-foto,” ucapnya sumringah.