Menjelang puncak libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pos SAR Sukabumi (Basarnas) menyiagakan personel dan peralatan lengkap di kawasan wisata Palabuhanratu dan sekitarnya.
Tidak hanya fokus pada operasi penyelamatan di perairan, Basarnas juga menghadirkan fasilitas unik berupa Pos Hangat bagi wisatawan yang kelelahan selama perjalanan.
Koordinator Pos SAR Basarnas Sukabumi, Suryo Adianto, mengatakan pihaknya memprediksi lonjakan jumlah pengunjung di kawasan Pantai Palabuhanratu, Karanghawu, dan wilayah sekitarnya. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Basarnas mendirikan Posko Gabungan dengan fasilitas lengkap.
“Di Pos SAR Basarnas Sukabumi, kami menyiapkan posko yang bisa difungsikan untuk koordinasi, istirahat, dan penanganan medis. Khusus untuk istirahat, kami juga menyiapkan Pos Hangat,” kata Suryo kepada infoJabar di lokasi, Senin (29/12/2025).
Pos Hangat ini merupakan hasil kolaborasi antara Basarnas dan unsur Potensi SAR. Di fasilitas tersebut, wisatawan dapat beristirahat sejenak sambil menikmati logistik yang disediakan oleh relawan sebelum melanjutkan aktivitas wisata.
“Posko ini didirikan oleh teman-teman Potensi SAR yang tergabung dalam relawan di Sukabumi. Fasilitas ini dikhususkan bagi tim siaga dan wisatawan yang berkunjung ke Palabuhanratu maupun wilayah Sukabumi,” ujarnya.
Ia menambahkan, wisatawan yang merasa kelelahan akibat perjalanan jauh menuju Palabuhanratu dapat memanfaatkan Posko Gabungan yang berada di Kantor Pos SAR Sukabumi untuk beristirahat.
Tim Mobile dan Alat Ekstrikasi
Dalam pengamanan wilayah Kabupaten Sukabumi yang memiliki garis pantai luas serta kawasan pegunungan, Basarnas membagi personel ke dalam tiga tim strategis. Tim tersebut terdiri dari tim siaga di posko utama, tim yang disebar di sepanjang bibir pantai, serta tim mobile.
“Kami menerjunkan tim di titik-titik pantai dan bekerja sama dengan Polair, Polres Sukabumi, serta unsur terkait lainnya. Selain itu, satu tim kami siapkan sebagai tim mobile untuk menangani laporan kondisi yang membahayakan jiwa manusia di wilayah Kabupaten Sukabumi,” jelas Suryo.
Mengingat jalur menuju destinasi wisata di Sukabumi juga rawan kecelakaan lalu lintas, Basarnas tidak hanya menyiagakan perahu karet (LCR) dan peralatan selam. Mereka juga menyiapkan alat ekstrikasi (extrication tools) untuk penanganan kecelakaan lalu lintas berat.
“Kami menyiapkan alat ekstrikasi yang digunakan untuk menangani kecelakaan khusus, seperti korban pengemudi atau penumpang yang terjepit di dalam kendaraan,” ungkapnya.
“Dengan kesiapan ini, apabila terjadi kecelakaan di wilayah Sukabumi, kami siap melakukan proses evakuasi,” sambung Suryo.
Untuk memperkuat personel, Basarnas Sukabumi tidak bekerja sendiri. Ratusan personel gabungan disiagakan di berbagai titik rawan, mulai dari kawasan pantai hingga pegunungan.
“Untuk Basarnas, kami menerjunkan sekitar 10 personel di lapangan, termasuk dukungan BKO dari Jakarta. Sementara Potensi SAR menyiapkan sekitar 100 personel dari berbagai organisasi, yayasan, dan instansi terkait,” pungkasnya.
Suryo menegaskan seluruh unsur relawan telah terkoordinasi dengan baik. Jika terjadi kondisi yang membahayakan jiwa, Potensi SAR di titik terdekat akan melakukan pertolongan pertama sembari menunggu tim khusus Basarnas tiba di lokasi.
