Polemik di Bandung Zoo, Disparbud Jabar: Kami Harap Segera Diselesaikan

Posted on

Sudah lebih dari dua bulan Kebun Binatang Bandung (Bandung Zoo) menutup gerbangnya untuk umum. Sejak 6 Agustus 2025, kawasan wisata legendaris di jantung Kota Bandung itu sepi tanpa suara pengunjung.

Penutupan tersebut terjadi akibat konflik internal di tubuh yayasan pengelola yang hingga kini belum menemukan titik temu. Dampaknya kini mulai terasa dimana kunjungan wisatawan ke Kota Bandung ikut menurun.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Iendra Sofyan menyayangkan, situasi yang terjadi di salah satu ikon wisata di Jawa Barat itu. Menurutnya, keberadaan Bandung Zoo memiliki arti penting, tidak hanya sebagai tempat rekreasi, tetapi juga bagian dari sejarah dan identitas pariwisata Bandung.

“Secara detil dan teknis tentang kasus yang berjalan, terus terang kami tidak mendalami itu. Tapi intinya kebun binatang di Jawa Barat ini tidak banyak, dan yang legend itu ya yang ada di Kota Bandung,” ujar Iendra saat ditemui di Bandung, Minggu (19/10/2025).

Iendra menegaskan, penutupan yang berkepanjangan harus segera dicarikan solusi. Bukan sekadar menyelesaikan sengketa internal, tetapi juga mengembalikan fungsi kebun binatang sebagai ruang edukasi, konservasi, dan wisata keluarga.

“Kami berharap ini bisa segera diselesaikan, win-win solution saja lah, sehingga bisa kembali berjalan dan menjadi daya tarik wisatawan, baik di Bandung maupun di luar daerah,” ungkapnya.

Ia juga dengan tegas meminta seluruh pihak untuk tak egois mementingkan kepentingan pribadi. Menurutnya, keselamatan satwa yang kini menghuni Bandung Zoo harus jadi prioritas.

“Saya pikir siapapun pengelolanya apakah itu pemerintah, swasta, atau masyarakat, yang penting yang diberi tanggung jawab harus pakai hati. Mengerjakannya dengan tulus, bertanggung jawab, dan penuh inovasi,” tegas Iendra.

“Dan pastinya harus legal standing,” imbuhnya.

Sebelumnya, Kapolda Jawa Barat Irjen Rudi Setiawan meminta, agar Bandung Zoo segera kembali dibuka untuk publik. Hal itu disampaikan Rudi usai melakukan kunjungan langsung ke kawasan wisata edukasi satwa tersebut, Rabu (15/10/2025).

Menurut Rudi, keberlangsungan pengelolaan satwa di dalam kebun binatang tidak boleh terganggu oleh persoalan di luar. Rudi saat itu juga mencopot garis polisi yang terpasang di area kebun binatang.

“Itu kebijakan Pak Kapolda terkait dengan pengamanan dan pembukaan police line, di mana persoalan secara hukumnya ditangani kepolisian,” kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan.

Meski begitu, Hendra menegaskan bahwa pencopotan police line bukan berarti Bandung Zoo otomatis dapat kembali beroperasi. “Tetapi menyangkut sosial ekonomi diberikan kebijakan oleh Pemda dan silahkan bagi yang saling mempunyai kepentingan dikelola dengan baik,” ujarnya.

Lebih lanjut, Hendra menyebutkan bahwa kedatangan Kapolda ke Bandung Zoo bertujuan memberikan solusi dan mendorong penyelesaian konflik secara damai. “Demikian kebijakan Pak Kapolda yang sangat memberikan problem solving lah, jalan keluar ya sebatas kewenangan kita saja,” ujar Hendra.

“Silahkan dikelola dengan baik tanpa adanya pertikaian dan pertengkaran,” tambahnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *