Ulah pemotor yang kerap ‘menjajah’ trotoar di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur, membuat seorang kakek berusia 75 tahun naik pitam. Subari, begitu ia disapa, punya cara unik untuk memberi pelajaran yakni dengan membentangkan ular piton peliharaannya di trotoar.
Selama berbulan-bulan, sebagaimana dilansir dari infoNews, Kakek Subari terus resah melihat pengendara motor yang nekat mengambil jalur pejalan kaki demi menghindari kemacetan. Trotoar yang seharusnya menjadi ruang aman untuk berjalan kaki, justru berubah jadi lintasan darurat bagi kendaraan bermotor.
Sampai akhirnya, kesabarannya habis. Ia mengambil keputusan yang tak biasa, sekaligus efektif.
“Pejalan kaki kan susah kalau motor lewat atas. Jadi saya ada inisiatif, saya keluarin lah ular saya itu ke trotoar,” kata Subari kepada 20info, Jumat (17/10/2025).
Saat jalan sedang macet, Subari membawa ular sanca batik sepanjang sekitar empat meter keluar dari rumahnya. Reptil berwarna cokelat keemasan itu lalu ia bentangkan di trotoar. Hasilnya langsung terasa.
Tak ada satu pun pemotor yang berani melintas. Mereka berhenti, menatap heran, lalu memilih turun ke jalan raya. Beberapa bahkan terlihat panik dan langsung memutar arah.
“Nggak lewat, nggak ada yang berani, lewat bawah semua. Ini juga ada yang lari, ada yang ini datang langsung turun ke bawah. Berhubung dia itu menyusahkan pejalan kaki, ya saya keluarin,” ujar Subari.
Aksi spontan itu pun viral di media sosial. Banyak warganet mendukung langkah sang kakek, yang dianggap berani membela hak pejalan kaki dengan caranya sendiri.
Sejak kejadian itu, trotoar di sekitar Kramat Jati menjadi lebih tertib. Tak ada lagi pemotor yang berani melintas, dan pejalan kaki pun bisa lewat dengan tenang.
“Nggak (ada yang protes), kadang-kadang, orang-orang takut (duluan),” ucap Subari.
Di balik aksinya yang viral, Subari bukan sekadar nekat. Ia memang pecinta reptil. Ular piton yang ia gunakan untuk mengusir pemotor adalah peliharaannya selama 13 tahun.
Subari tinggal di rumah petak sederhana di Jalan Haji Bokir bin Djiung, Kramat Jati. Ular kesayangannya itu disimpan di kandang di bawah lemari televisi, dan sudah jinak sejak lama.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
“Awalnya dari pinggir tol, nemu di pinggir tol pelihara sampai umur 13 tahun. Sudah jinak, untuk dipelihara, ada yang mau tapi nggak dikasih, kesayangan,” tutur Subari.
Artikel ini sudah tayang di infoNews