Sebuah bangunan yang dihuni tiga keluarga ambruk dalam kejadian longsor dan pergerakan tanah di Kabupaten Ciamis. Kejadian itu tepatnya terjadi di Dusun Karangkamulyan, Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Kamis (8/5).
Rumah milik seorang warga bernama Tati ini rusak di bagian belakangnya. Ada pun bangunan yang masih berdiri kondisinya nyaris ambruk dan sudah tidak layak huni. Seluruh barang milik penghuni ikut tertimbun. Lokasi rumah ambruk di garis polisi karena masih terjadi pergerakan tanah.
Kepada infoJabar, Tati mengatakan, jika kejadian itu terjadi pasca hujan deras yang turun di wilayah permukiman warga.
“Tadinya hujan besar. Di rumah sudah tergenang air banjir dari belakang bukit, memang kalau hujan sudah sering seperti itu air masuk ke dalam. Saya juga betulin saluran airnya diangkut pakai ember,” jelas Tati saat ditemui di lokasi kejadian, Jumat (9/5).
Pada waktu kejadian, Tati yang sedang berdiri di depan pintu masuk mendengar suara retakan-retakan yang cukup keras. Tak lama kemudian rumah Tati langsung ambruk seketika. Beruntung sesaat sebelum ambruk, Tati langsung lari menyelamatkan diri ke jalan.
“Saya sedang di depan pintu terdengar suara retakan, pas mau ambruk langsung lari ke jalan minta pertolongan. Kalau yang lain sudah keluar di rumah tetangga. Alhamdulillah selamat semua, kalau saya tidak lari masih di dalam mungkin sudah tertimpa,” ungkapnya.
Akibat kejadian ini, Tati mengaku sangat kaget. Ia tak menyangka rumah yang ditempati bersama anaknya ambruk seketika.
“Sangat kaget, saya seperti yang mau stres. Kejadiannya pas mau magrib. Semua ada 3 keluarga jumlahnya 8 jiwa. Sekarang semua mengungsi ke rumah saudara,” tuturnya.
Tidak ada korban dalam kejadian bencana alam tersebut. Namun sebanyak delapan orang penghuni rumah yang ambruk harus mengungsi sementara ke kerabatnya. Satu bangunan rumah yang diisi tiga keluarga tersebut nyaris rata dengan tanah.
Kepala Desa Karangkamulyan Uus Uswandi membenarkan kejadian bencana menimpa warganya. Rumah milik Tati ambruk menjelang magrib kemarin saat hujan deras. Kondisi rumah rusak berat terbawa longsor dan tidak dapat ditempati.
“Rumah ambruk milik ibu Tati. Longsor juga mengancam satu rumah milik Sendi. Sebanyak 8 jiwa dari tiga keluarga sementara mengungsi,” kata Uus saat ditemui di lokasi kejadian Jumat (9/5).
Dalam kejadian ini, Pemerintah Desa Karangkamulyan telah melaporkan kejadian longsor tersebut ke BPBD Ciamis. Pihak desa juga telah melakukan upaya evakuasi keluarga yang terdampak, sedangkan untuk pembersihan barang-barang serta puing-puing baru dilaksanakan hari ini.
“Longsor terjadi menjelang malam karena membahayakan evakuasi puing-puing dilaksanakan hari ini secara gotong-royong,” ucapnya.
Menurut Uus, saat hujan deras pemilik rumah sedang berada di dalam, namun anggota keluarga lainnya sudah berada di luar. Beruntung ketika terjadi longsor, penghuni rumah berhasil keluar menyelamatkan diri.
“Penghuni rumah berhasil menyelamatkan diri ketika rumah akan ambruk akibat longsor,” jelasnya.
Sementara itu, BPBD Ciamis yang mendapat laporan dari Pemerintah Desa Karangkamulyan langsung mendatangi lokasi kejadian. Anggota BPBD Ciamis telah melakukan asesmen serta menyalurkan bantuan logistik kebencanaan.
“Kami sudah mendatangi lokasi dan menyalurkan bantuan logistik kebencanaan. Benar, ada satu rumah ambruk, delapan jiwa mengungsi akibat tanah longsor,” ujarnya.