Meskipun demikian, sorak-sorai penonton di balik tribun masih membekas dalam ingatan. Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung yang ditunjuk menjadi venue pertandingan, memunculkan beragam macam cerita bagi mereka yang datang ke stadion untuk merasakan euforia.
Penonton tak hanya bersorak tentang siapa yang menang. Tapi, lebih dari itu, mereka kembali merasakan hiburan dan juga cerita bagaimana sepakbola bisa kembali menyatukan berbagai macam golongan.
Semenjak dihelat pada 6 Juli, Piala Presiden 2025 telah memantik perhatian total 100 ribu penonton yang datang. Tak hanya dari kalangan semacam ultras hingga kelompok suporter fanatik, tapi juga dari mereka yang datang bukan hanya untuk menonton bola, melainkan untuk menjadi bagian meski biasanya hanya menyaksikan dari layar kecil di warung atau teras rumah.
Septiana Nurohim (33) salah satunya. Driver ojek online ini menjadi salah satu yang beruntung bisa menyaksikan dua pertandingan Piala Presiden 2025 tanpa mengeluarkan biaya. Kebetulan, ia terpilih mendapatkan tiket pertandingan gratis yang disediakan perusahaan tempatnya bekerja, GoJek, yang turut menjadi sponsor Piala Presiden 2025.
“Saya dapat undangan dari GoJek supaya bisa nonton dan memeriahkan di stadion. Tiketnya itu diundi, give away di akun Instagram GoJek Bandung,” katanya saat berbincang dengan infoJabar belum lama ini.
Bagi Septiana, datang langsung ke stadion dan merasakan euforia Piala Presiden 2025 menjadi momen yang begitu membahagiakan. Sebab, terakhir kali ia mendukung klub kebanggaannya, Persib Bandung, pada 2013 silam.
“Kalau kata orang sunda mah ‘nyeblak’, hati jadi seseblakan gini inget zaman dulu, kang. Karena terakhir itu ke stadion tahun 2013, terus kemarin bisa nonton lagi. Pasti seneng,” ucapnya dengan penuh antusias.
Dalam edisi Piala Presiden 2025, GoJek menurut informasi yang Septian terima, menyediakan sekitar 100 tiket per hari untuk mitra drivernya. Tiket itu pun selalu ludes hingga membawa kemeriahan tersendiri bagi driver ojol yang hadir ke stadion.
Bagaimana tidak, sehari-hari, Septiana harus berjibaku dengan panasnya aspal jalanan. Alhasil, jangankan untuk menonton pertandingan sepakbola, Septiana lebih memilih penghasilannya ia sisihkan untuk kebutuhan rumah.
Namun, dengan terobosan yang dilakukan perusahaannya, orang-orang seperti Septiana Nurohim bisa merasakan manfaatnya. Stadion pun tak hanya diwarnai dengan sorak-sorai dukungan, tapi juga perasaan yang membahagiakan dari para penonton yang datang.
“Duh, bener-bener sangat meriah sekali, lah. Biasanya cuma nonton di TV, sekarang bisa ke Si Jalak Harupat nonton secara langsung dan merasakan atmosfer stadion. Bahagia lah, meskipun hasilnya mengecewakan yah karena Persib-nya kalah,” ucap Septiana dengan canda tawanya.
Selain itu, Septiana juga merasakan momen berbeda di Piala Presiden 2025. Baginya, Stadion Si Jalak Harupat bisa menghadirkan suasana penonton tanpa sekat yang menjadi hiburan bagi mereka yang datang.
Bukan tanpa alasan. Di Piala Presiden 2025, semua kalangan bisa berkesempatan untuk menyaksikan pertandingan secara langsung. Kaula muda, orang tua, bapak-bapak hingga ibu-ibu, larut dalam satu tribun untuk menyaksikan hiburan tersebut.
Bahkan untuk mengusir kebosanan, panitia menyiapkan sesi yang bikin siapapun tak ingin melewatkannya. Saat babak pertama selesai, alunan musik akan diputar. Dan siapapun yang berjoged dengan penuh semangat, bakal mendapatkan hadiah menggiurkan yaitu sepeda listrik yang diumumkan di Instagram official Piala Presiden 2025.
Otomatis bagi Septiana, momen itu jadi tontonan barunya. Penonton sepertinya tak hanya datang untuk menyaksikan pertandingan, tapi juga merasakan atmosfer berbeda yang jadi cerita kepada keluarganya.
“Kebetulan karena hari biasa mah kerja, jadi saya nontonya hari Minggu aja, itu pas Persib main pertama kali dan pas laga final. Buat saya sih, jadi momen yang enggak bisa dilupakan yah, kang. Karena kita bisa tanpa sekat nonton pertandingan, dan bener istilah sepakbola menyatukan itu ya di situ. Jadi punya cerita tersendiri lah bisa nonton ke Si Jalak Harupat,” katanya.
Menutup perbincangannya dengan infoJabar, terselip harapan dari Septiana kepada perusahaannya. Ia berharap ada momen serupa di BRI Super League 2025/2026, agar para driver ojol bisa datang langsung menikmati atmosfer di stadion.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
“Harapan saya sih mudah-mudahan GoJek jadi sponsor lagi di Super League, dan mudah-mudahan ada tiket gratis lagi untuk kaum seperti kita. Notabene kita itu kan pekerja keras, dapat uang sehari-hari aja ya untuk keperluan keluarga. Mudah-mudahan ada tiket gratis lagi lah untuk ke depannya,” tutup Septiana mengakhiri perbincangannya.
Serupa dengan Septiana, sebuah pengalaman berharga pun dirasakan Herman, seorang bapak-bapak asal Pasirkoja, Kota Bandung. Sabtu (12/3) malam, ia datang bersama 5 anggota keluarganya untuk menyaksikan laga perebutan peringkat ketiga antara Liga Indonesia All Stars melawan Dewa United.
Meskipun bukan mendukung tim kebanggaan, Persib Bandung, Herman tetap menyempatkan waktu datang menyaksikan pertandingan. Harga tiket yang terjangkau menjadi alasan bagi Herman sekalian mengisi waktu malam minggunya bersama keluarga.
“Soalnya termasuk murah tiketnya dibandingkan sama liga. Jadi, saya bisa bawa 5 keluarga saya, sekalian malam mingguan lah,” ucapnya saat itu.
Herman turut menyelipkan harapan agar ada tiket yang terjangkau selama perhelatan Super League 2025/2026. Dengan begitu menurutnya, sepakbola di Indonesia bisa dinikmati oleh seluruh kalangan.
“Mudah-mudahan untuk ke depannya dipertahankan, termasuk harga tiketnya tidak terlalu tinggi. Animo masyarakatnya kan sudah tinggi, ini tentu bisa jadi hiburan untuk masyarakat,” ucapnya.
Tak hanya itu saja. Piala Presiden edisi kali ini juga menghadirkan sejarah baru di tahun 2025. Tanpa didanai APBD maupun APBN, turnamen pramusim tersebut telah memikat sponsor dengan nilai Rp 68 miliar.
Kemudian, Piala Presiden 2025 turut membawa berkah bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Setiap harinya, tak kurang dari 1.000 UMKM yang berjualan di area Stadion Si Jalak Harupat, dan mereka tidak dipatok biaya sewa sepeser pun.
“Saya senang banget ya, karena industri itu memang harus dibangun begini tanpa APBN, tanpa APBD dan tanpa BUMN. Industri harus dibangun karena reputasi, karena transparansi dan menguntungkan juga bagi sponsor,” kata Ketua Steering Committee Piala Presiden 2025 Maruarar Sirait.
“Jadi, kita mau buat buat sejarah yang baik lah, kita mau bangun sepak bola yang yang berkualitas. Kita juga tentu senang karena UMKM kan tidak pungut-pungut uang sewa, toh. Tidak kasih kasih uang sewa. Supaya mereka gembi,” tutur pria yang akrab disapa Ara tersebut.
Ara mengatakan, Piala Presiden 2025 turut menggerakkan roda perekonomian untuk warga sekitar. Sesuai dengan pesan Presiden Prabowo Subianto, ajang bergengsi seperti Piala Presiden memang harus memberikan dampak yang positif untuk warga secara keseluruhan.
“Seperti pesan Pak Presiden kan harus berdampak kepada rakyat kecil. Ya, kepada ojek-ojek, kepada hotel, perumahan yang ada mungkin sewa-sewa. Kemudian dagangan kaki lima, asongan. Harus ada dampaknya bagi ekonomi lokal. Itu pesan Presiden Prabowo yang kami harus jaga,” pungkasnya.
(ral/sud)