Penyintas Banjir Cisolok Alami Gatal-Batuk, Dinkes Sukabumi Terjunkan Tim Medis

Posted on

Penyintas banjir dan longsor di Kecamatan Cisolok dan Cikakak mulai mengeluhkan berbagai gangguan kesehatan. Mayoritas warga mengalami gatal, batuk, dan pilek setelah tiga hari pascaperistiwa bencana.

Menanggapi hal itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi menurunkan tim medis untuk menyisir warga terdampak di dua kecamatan tersebut. Pelayanan kesehatan dibuka 24 jam melalui Puskesmas Cisolok yang dijadikan pos utama penanganan.

Hal ini diungkap Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Masykur Alawi. Ia mengatakan tim medis bekerja tanpa henti sejak hari pertama bencana.

Mereka memeriksa warga secara langsung, baik di posko kesehatan maupun dari rumah ke rumah.

“Tim Dinas Kesehatan melalui Puskesmas Cisolok buka layanan 24 jam, mendirikan posko-posko. Kami juga menginstruksikan Puskesmas di Cikakak, Palabuhanratu, Citarik, Simpenan, Bantargadung, dan Warungkiara ikut membantu Puskesmas Cisolok untuk melayani masyarakat pascabanjir,” kata Masykur kepada infoJabar, Rabu (29/10/2025).

Ia menyebut, hingga hari ketiga pascabanjir belum ditemukan korban jiwa. Namun tim kesehatan tetap siaga karena penyakit pascabencana biasanya muncul setelah air surut.

“Alhamdulillah sejauh ini tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Kita fokus mengantisipasi dampak pascabanjir, terutama penyakit yang mungkin timbul seperti diare, infeksi kulit, ISPA, dan gatal-gatal akibat air kotor,” ujarnya.

Dari pantauan petugas, sebagian besar warga mulai mengeluhkan batuk, flu, dan gatal di tangan serta kaki. Sejumlah anak juga mengalami mual dan sakit perut ringan karena mengonsumsi air yang terkontaminasi lumpur.

“Keluhan yang umum muncul biasanya diare, batuk, flu, gatal karena air kotor, dan luka di kaki karena banyak warga masih membersihkan rumah tanpa alas kaki,” jelasnya.

Berdasarkan laporan hasil pemeriksaan di Pos Kesehatan Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok, Rabu (29/10/2025), tercatat 60 warga menjalani pemeriksaan.

“Balita 2 orang dengan keluhan diare, varisela kemudian dewasa, 45 orang dengan keluhan gatal-gatal, batuk, pilek lalu lansia, 13 orang nyeri kaki, gatal-gatal, batuk, pilek,” jelas Masykur.

Tenaga kesehatan yang bertugas di posko berasal dari gabungan Puskesmas Cisolok (2 orang), Puskesmas Cikakak (3 orang), Puskesmas Palabuhanratu (3 orang), serta tim Dokpol (5 orang).

Selain membawa obat-obatan ringan dan vitamin, petugas juga memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan air dan makanan selama masa darurat.

“Kita siap, dan insyaallah saya akan selalu responsif terhadap keluhan atau permasalahan yang mungkin tidak terjangkau. Yang penting jangan ada warga yang luput dari pelayanan kesehatan,” tegas Masykur.

Masykur juga memastikan tim kesehatan akan tetap siaga hingga masa tanggap darurat berakhir.

“Banjir boleh surut, tapi kewaspadaan tidak boleh ikut surut,” ujarnya.

Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *