Penyapu Jalan Ciamis: Lebih Sering Bereskan Daun Ketimbang Plastik

Posted on

Ketika mentari pagi mulai menembus langit Ciamis, sekelompok orang berseragam ungu telah bersiaga di berbagai sudut kota, dari trotoar jalan hingga taman-taman kota. Dengan sapu, pengki, dan tempat sampah dorong di tangan, mereka memulai rutinitasnya untuk menjaga Ciamis tetap bersih.

Mereka dikenal sebagai Pasukan Ungu, barisan petugas tenaga harian lepas (THL) yang menjadi garda terdepan kebersihan kota yang setiap hari bekerja tanpa lelah. Di bawah naungan Pemkab Ciamis melalui DPRKPLH, mereka memastikan lingkungan perkotaan Ciamis tetap bersih, asri, dan pantas menyandang predikat sebagai salah satu kota terbersih di Jawa Barat.

Dari pasukan ungu dapat belajar kesetiaan dan keikhlasan demi menjaga kebersihan. Rata-rata mereka sudah bekerja belasan tahun untuk menjaga tempat masing-masing sesuai tanggung jawab dan tugas yang diberikan. Tak sedikit juga perekonomian keluarga mereka terbantu setelah menjadi petugas kebersihan ini.

Menurut data dari DPRKPLH Ciamis, jumlah pasukan ungu sebagai 283 orang. Mereka bertugas di sejumlah tempat, mulai dari di ruas-ruas jalan seputar perkotaan Ciamis, di taman atau ruang terbuka hijau hingga di tempat pembuangan akhir.

Seperti Yeni (51) warga Kelurahan Ciamis yang sudah menjadi bagian dari Pasukan Ungu sejak 13 tahun lalu. Ia diberikan tugas menjaga kebersihan di Jalan Ahmad Dahlan hingga Jalan Cipto Mangunkusumo atau Kawasan Gayam dengan jarak sekitar 200 meter lebih. Yeni biasa bertugas dari pagi sampai siang atau sampai pekerjaannya menyapu dan membersihkan jalan selesai.

“Biasanya saya mulai bekerja setelah selesai salat subuh antara jam 5 atau jam 6 sampai selesai semua bagian jalan disapu dan bersih, paling jam 10 beres, tergantung kerjaan,” ujar Yeni saat ditemui infoJabar, Senin (28/7/2025).

Yeni menyebut pekerjaan membersihkan jalan dilakukan setiap hari tanpa libur kecuali saat Hari Raya diberi libur sehari atau sakit. Meski demikian, ia mengaku ikhlas dengan pekerjaannya tidak dengan perhitungan. Mengingat dari awal ia menjadi petugas kebersihan untuk mengisi kegiatan sekaligus juga menambah penghasilan keluarga. Yeni sendiri memiliki 2 anak yang masih sekolah di SMA dan kelas 4 SD.

“Alhamdulillah saya senang bisa menjadi bagian dari yang menjaga kebersihan Ciamis. Insyaallah saya ikhlas, sedikitnya bisa menambah penghasilan keluarga. Sebulan dapat Rp 850 ribu, buat bayar kontrakan,” ungkapnya.

Yeni mengaku akan terus bertahan menjadi petugas kebersihan di Ciamis selama dibutuhkan dan tenaganya masih diperlukan. Ketika ditanya takut tertabrak kendaraan saat sedang menyapu? Yeni menjawab sedikit ada khawatir, namun di jalan tempatnya bertugas bukan jalur cepat, sehingga kendaraan yang melaju tidak terlalu cepat.

“Tinggal kitanya yang berhati-hati, yang disapu kan bagian trotoar dan pinggir jalan, insyalloh aman,” ucapnya.

Yeni pun berpesan kepada masyarakat pengguna jalan untuk pengertiannya tidak membuang sampah sembarangan terutama sampah plastik. Menurut Yeni sendiri, selama ini lebih banyak membersihkan sampah dedaunan dibanding sampah plastik.

Sementara itu, Tati sudah lebih dari sembilan tahun menjalani rutinitas sebagai petugas kebersihan di Ciamis. Sejak tahun 2014, setiap pagi pukul enam ia sudah bersiaga di sepanjang ruas jalan dari Simpang Jambansari hingga Karanggedang. Dengan rute sejauh lebih dari 200 meter yang setiap hari ia sapu bersih tanpa lelah. Menjelang pukul sembilan, tugasnya biasanya usai.

“Hanya dari pagi sampai siang atau sampai pekerjaan selesai ,” ujarnya.

Meski hanya menerima upah sebesar Rp 850 ribu per bulan, Tati tetap setia menjalani peran ini tanpa mengenal hari libur. “Libur juga tetap kerja,” katanya.

Ia sempat bertugas di kawasan stadion pada awal-awal bekerja, namun kini sudah berpindah lokasi. Baginya, menjaga kebersihan adalah bentuk tanggung jawab dan kepedulian terhadap lingkungan. Tak jarang pula ia mengingatkan warga untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama sampah plastik yang sulit terurai. “Alhamdulillah, dijalani saja,” ucapnya.