Penjelasan Ilmiah Kenapa Kita Kadang Tertawa Saat Ketakutan

Posted on

Biasanya orang akan tertawa saat melihat sesuatu yang lucu. Tapi dalam situasi tertentu, ada juga yang justru tertawa saat merasa takut atau cemas. Apa penyebabnya

Fenomena ini telah diteliti para ahli dan terdapat tiga teori yang cukup populer untuk menjelaskan kenapa tawa bisa muncul di tengah rasa takut. Berikut penjelasannya seperti dikutip dari Mental Floss Jumat 27 Juni 2025

Dua teori paling terkenal berangkat dari pandangan bahwa tertawa adalah bentuk komunikasi sosial. Lewat tawa kita menyampaikan pesan kepada orang lain di sekitar kita.

Primatolog Signe Preuschoft dalam penelitiannya yang dimuat di jurnal Ethology menunjukkan bahwa tertawa karena takut bisa jadi merupakan bentuk ekspresi ketundukan. Ia meneliti perilaku primata yang menunjukkan senyum atau tawa ketika menghadapi kera dominan. Tawa itu disertai dengan gestur tubuh menghindar atau menunjukkan sikap tunduk.

Menurut Preuschoft tawa semacam ini digunakan untuk mengakui rasa takut sekaligus menyatakan keinginan untuk menghindari konflik.

Ada pula teori yang menyebutkan bahwa tertawa saat takut adalah bentuk penyangkalan terhadap rasa takut itu sendiri. Kita sebenarnya takut namun berusaha meyakinkan diri dan orang lain bahwa semuanya baik baik saja.

“Kita memberi sinyal kepada diri sendiri bahwa hal mengerikan apa pun yang baru saja kita alami sebenarnya tidak seburuk yang terlihat sesuatu yang sering kali sangat ingin kita percayai” ujar dokter Alex Lickerman dalam tulisannya di Psychology Today

Lickerman menyebut reaksi ini sebagai mekanisme pertahanan yang tergolong dewasa bukan bentuk respons psikotik atau tidak matang. Ia menambahkan bahwa kemampuan menertawakan pengalaman traumatis pada saat atau segera setelah kejadian menandakan bahwa kita percaya pada kemampuan diri sendiri untuk menghadapi situasi tersebut.

Sebagian ahli lainnya melihat tawa di tengah ketakutan sebagai bentuk reaksi emosional yang tidak selaras misalnya seperti menangis saat terlalu bahagia.

Pendapat ini menyebut bahwa ekspresi emosi yang tampaknya tidak sesuai konteks justru membantu menjaga kestabilan perasaan. Tertawa saat takut atau menangis saat gembira bisa menjadi cara tubuh mengatur beban emosional yang berlebihan.

“Saat kita berisiko diliputi oleh emosi kita baik positif maupun negatif mengekspresikan emosi yang berlawanan dapat memiliki efek yang meredam dan memulihkan keseimbangan emosional” kata jurnalis sains Wray Herbert dalam artikelnya di Association for Psychological Science

Dalam kasus menonton film horor misalnya beberapa teori percaya bahwa humor dan horor sebenarnya berasal dari reaksi yang mirip yaitu ketidaksesuaian dan pelanggaran terhadap ekspektasi atau norma. Kita bisa tertawa ketika melihat sesuatu yang tidak sesuai harapan atau perilaku tokoh dalam film yang terasa tidak pantas di situasi tersebut.

Artikel ini telah tayang di

1. Tertawa sebagai Tanda Ketundukan Sosial

2, Tertawa sebagai Bentuk Penyangkalan

3. Tertawa untuk Menyeimbangkan Emosi