Seorang pria asal China bernama Xu Bo menjadi sorotan publik setelah dikaitkan dengan klaim memiliki ratusan anak di berbagai negara. Xu Bo dikenal sebagai pengusaha gim daring Douyi. Namanya mencuat usai laporan Wall Street Journal menyebut ia memiliki lebih dari 100 anak yang lahir melalui program ibu pengganti di Amerika Serikat.
Xu Bo memang kerap memicu kontroversi. Ia secara terbuka pernah menyampaikan keinginannya membangun dinasti keluarga besar. Pada 2023, Bo mengaku menargetkan memiliki sedikitnya 50 anak laki-laki untuk melanjutkan dan mengambil alih bisnisnya.
Pada tahun yang sama, Bo mengajukan permohonan ke pengadilan keluarga di Los Angeles agar secara hukum diakui sebagai ayah sah dari anak-anak yang lahir melalui ibu pengganti. Kasus tersebut tidak banyak diberitakan hingga laporan Wall Street Journal terungkap ke publik.
Dalam unggahan salah satu pengguna Weibo, Bo disebut berhasil memenangkan banding atas perkara tersebut. Namun, informasi itu belum dapat dipastikan kebenarannya.
“Memiliki banyak anak dapat menyelesaikan semua masalah,” tulis Bo dalam akun Weibo-nya, dikutip dari NDTV, Selasa (23/12/2025).
Isu tersebut semakin berkembang setelah mantan kekasih Bo, Tang Jing, menuding pria itu sebenarnya telah memiliki lebih dari 300 anak. Saat ini, keduanya terlibat sengketa hak asuh atas dua anak perempuan, serta perselisihan terkait dana sebesar 300 juta yuan atau sekitar Rp 714,37 miliar.
Bo menyebut selama periode 2012-2018 dirinya telah mengirimkan dana senilai 819 juta yuan atau sekitar Rp 1,95 triliun kepada Tang. Dari jumlah tersebut, 515 juta yuan atau Rp 1,22 triliun telah dikembalikan. Sementara sisa 300 juta yuan belum dilunasi, sehingga Bo mengajukan gugatan pada 2024.
Tang membantah tudingan tersebut. Ia menyatakan sebagian besar dana yang diterimanya digunakan untuk menopang kehidupan anak-anak Bo yang jumlahnya disebut mencapai 300 orang.
“Selama lebih dari satu dekade, biaya untuk membesarkan dan merawat keluarga besar dengan 300 anak ini sangatlah besar. Sebagian besar uang yang saya terima digunakan untuk kebutuhan hidup kami sehari-hari selama periode tersebut,” tulis Tang di media sosialnya, dikutip dari South China Morning Post.
Tang juga mengungkapkan bahwa ratusan anak tersebut tidak memiliki hukou, kartu pendaftaran rumah tangga resmi di China. Ia bahkan memperkirakan jumlah anak yang dimiliki Bo bisa lebih banyak dari angka yang selama ini disebutkan.
“Tidak (salah ketik menyebut ‘300’). Bahkan bisa jadi jumlahnya masih kurang dilaporkan. Namun, jelas tidak dilebih-lebihkan,” tambah Tang, yang kini membesarkan 11 anak hasil hubungannya dengan Xu Bo.
Artikel ini telah tayang di .







