Longsor yang terjadi area tambang kawasan Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, mengakibatkan jatuhnya sejumlah korban jiwa. Terkait kejadian ini, pihak kepolisian telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah pihak.
Kapolresta Cirebon, Kombes Sumarni, mengatakan bahwa longsor yang terjadi di area tambang kawasan Gunung Kuda telah mengakibatkan jatuhnya sejumlah korban jiwa. Polisi juga telah memeriksa pihak pengelola tambang terkait dengan kejadian tersebut.
“Sementara ada enam yang diperiksa dari pihak pengelola,” kata Sumarni saat ditemui di RSUD Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, Jumat (30/5/2025).
Kendati demikian, Sumarni belum dapat membeberkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan. “Nanti kita update ya,” ujarnya.
Sementara itu, Sumarni mengatakan bahwa korban meninggal akibat insiden longsor yang terjadi di Gunung Kuda telah berhasil diidentifikasi. “Semua korban sudah teridentifikasi, tinggal kita pendataan dengan pihak keluarga,” kata Sumarni.
Sekadar diketahui, sejauh ini ada sebanyak 14 korban meninggal dunia akibat kejadian longsor di Gunung Kuda Cirebon, Jawa Barat. Sebanyak 13 korban meninggal dalam insiden longsor di Gunung Kuda telah dibawa ke RSUD Arjawinangun, Kabupaten Cirebon.
Tiga belas jenazah yang kini berada di RSUD Arjawinangun telah berhasil diidentifikasi dan kini berada di ruang jenazah rumah sakit tersebut.
Kapolsek Arjawinangun, Kompol Sumairi, membenarkan bahwa ketiga belas korban tersebut merupakan warga yang menjadi korban dalam peristiwa longsor di Gunung Kuda.
“Perlu kami informasikan, 13 jenazah sudah masuk di RSUD Arjawinangun,” kata Sumairi.
Menurut Sumairi, 13 korban meninggal ini terdiri dari para penambang dan awak pengangkut material. “Korban ini ada yang penambang, ada juga yang dari awak pengangkut material,” kata dia.