Pemerintah Kota Cirebon menargetkan nilai investasi sekitar Rp2,2 triliun di tahun 2025. Pada triwulan pertama, nilai investasi yang telah dicapai yaitu sekitar Rp590 miliar.
Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Cirebon, Icip Suryadi, mengatakan nilai investasi pada triwulan I tersebut terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sekitar Rp340 miliar dan Penanaman Modal Asing (PMA) Rp250 miliar.
“Target Rp2,2 triliun. Di triwulan pertama, baru tercapai Rp590 miliar,” ungkap Icip kepada infoJabar di Kota Cirebon, Kamis (15/5/2025).
Dari capaian investasi sebesar RpRp590 miliar pada triwulan pertama ini, kata Icip, tercatat ada sebanyak 916 investor PMDN dan 13 investor PMA.
“Jumlah investornya 929 (916 investor PMDN dan 13 investor PMA),” kata dia.
Sementara itu, berdasarkan data dari DPMPTSP, nilai investasi di Kota Cirebon terus mengalami penurunan selama beberapa tahun terakhir.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Pada tahun 2022, investasi di Kota Cirebon mencapai Rp6.595.330.510.285. Kemudian, mengalami penurunan pada tahun 2023 menjadi Rp4.262.770.953.057. Penurunan nilai investasi terus terjadi hingga 2024, yakni menjadi Rp2.731.186.992.794.
Sedangkan untuk jumlah investor mengalami fluktuasi dalam tiga tahun terakhir. Pada 2022, tercatat sebanyak 6.008 investor. Angka ini sedikit menurun pada 2023 menjadi 5.855 investor, dan kembali meningkat pada 2024 hingga mencapai 10.737 investor.
Kepala Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal DPMPTSP Kota Cirebon, Uni Wahyuni mengatakan bahwa di tahun 2024 banyak UMKM yang mengurus NIB (Nomor Induk Berusaha).
Hanya saja, meskipun jumlah investor pada tahun 2024 tercatat lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya, namun nilai investasinya mengalami penurunan.
“Kalau untuk jumlah investor melampaui target semua, tapi berbanding terbalik dengan jumlah investasi selama tiga tahun terakhir, menurun semua,” kata Uni.
“Kebanyakan investor itu UMKM. Kebanyakan investasinya dalam bidang perdagangan makanan atau food industry,” sambung dia.
Uni lalu menjelaskan mengenai beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan investasi di Kota Cirebon. Di antaranya seperti kepastian hukum, peningkatan infrastruktur yang memadai, peningkatan kualitas SDM, implementasi pemberian insentif, kemudahan berusaha, transparansi dan akuntabilitas.
“Koordinasi dengan semua perangkat daerah dan komitmen bersama untuk meningkatkan investasi juga penting, agar bisa meningkatkan kepercayaan investor,” kata Uni.
Icip Suryadi menambahkan bahwa aspek keamanan juga memegang peranan penting dalam menarik investor. Ia menyebutkan bahwa aksi premanisme bisa menjadi salah satu faktor yang dapat menghambat investasi.
“Masalah premanisme juga penting (untuk diatasi). Itu harus diberikan tindakan yang tegas,” kata Icip.