Pemkot Cirebon memasang pagar bambu untuk mencegah warga membuang sampah di TPS liar yang berada di sekitar Pasar Kalitanjung, Kecamatan Harjamukti. Sampah menumpuk di area lahan kosong yang tumbuhi rumput liar.
Lokasi TPS liar itu dekat dengan pasar dan Jalan Raya Kuningan-Cirebon, tumpukan sampah tersebut mengganggu masyarakat karena menimbulkan bau yang tidak sedap serta mengganggu pemandangan. “Betul karena tanah kosong tersebut tidak dimanfaatkan secara maksimal dan menjadi tempat pembuangan sampah liar, jadi (pasang pagar) sebagai upaya pencegahan dan membuang sampah tidak pada tempatnya,” tutur Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cirebon Yuni Darti, Sabtu (12/4/2025).
Pantauan infoJabar di lokasi, terlihat pagar kayu berwarna coklat terpasang di sepanjang lokasi TPS Liar, sampah yang sebelumnya menumpuk, kini sudah tidak terlihat lagi karena tertutup pagar kayu setinggi hampir 2 meter. Menurut Yuni, lahan kosong yang digunakan masyarakat untuk membuang sampah sembarangan tersebut merupakan tanah pemkot yang disewa oleh koperasi pasar, namun tidak dimanfaatkan dan malah dijadikan sebagai TPS liar.
“Itu tanah pemkot yang disewa oleh koperasi pasar tapi tidak dimanfaatkan akhirnya jadi tempat pembuangan sampah liar,” tutur Yuni.
Sementara itu, warga sekitar lokasi TPS liar, Odel (53) mengatakan, meskipun dengan adanya pagar dapat mencegah orang untuk membuang sampah sembarangan, namun lebih baik lahan kosong tersebut dimanfaatkan sebagai tempat usaha atau dibuat taman. “Kalau bisa mah lahan dimanfaatin, selain bisa buat mencegah orang buat sampah sembarangan, juga kan bisa jadi tempat usaha masyarakat atau taman, dilihatnya juga jadinya kan enak,” tutur Odel.
Jumar (24) yang sering melintas di depan TPS liar juga mengatakan, meski sudah diberi pagar untuk mencegah orang buat sampah sembarangan, namun, diperlukan juga pengawasan agar orang tidak lagi buang sampah sembarangan.
“Butuh adanya pengawasan kayak dari Satpol PP agar dapat membuat masyarakat merasa punya tanggung jawab untuk menjaga kebersihan, TPS liar kan sangat mengganggu ketertiban dan kenyamanan di jalan,” pungkas Jumar.
