Kabupaten Indramayu merupakan salah satu daerah di Jawa Barat yang dikenal sebagai Kota Mangga. Pohon mangga tumbuh di banyak tempat, mulai dari pekarangan rumah hingga area perkebunan.
Keberadaan pohon mangga yang tersebar luas membuat hasil produksinya mencapai lebih dari satu juta kwintal setiap tahun. Data tersebut tercatat dalam laporan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu.
Kepala Bidang Hortikultura DKPP Kabupaten Indramayu M Ikhwan menyebut buah mangga tumbuh hampir di setiap tempat. “Di Indramayu ada berbagai jenis. Walaupun sifatnya bukan di kebun, tapi di rumah-rumah,” ujarnya, Sabtu (18/10/2025).
Sementara khusus di perkebunan, jenis mangga yang ditanam juga beragam. “Kalau yang di perkebunannya itu ada mangga gedong gincu, cengkir, gajah, agrimania, manalagi, golek, dan harum manis,” kata Ikhwan.
Menurutnya, di sejumlah wilayah yang menjadi sentra perkebunan mangga, para petani telah membentuk kelompok untuk mengelola tanaman mangga. Seperti di Jatibarang, Anjatan, Cikedung, Sliyeg, dan Sindang.
“Jadi di kita sudah ada kelompok petani mangga. Ada sekitar 25 sampai 30 kelompok petani. Kalau sudah terbentuk kelompok petani, pengelolaan mangga bisa lebih intensif,” ucap Ikhwan.
Dari tangan petani, mangga Indramayu biasa dikirim ke berbagai daerah di Indonesia. Seperti Jakarta, Bandung, Sumatera hingga Bali.
“Mangga jenis cengkir itu kebanyakan dikirim ke Sumatera, kalau gedong gincu ke Jakarta, Bandung, dan Bali,” kata Ikhwan.
Menurutnya, produksi mangga kini tidak hanya bergantung pada musim panen raya. Petani mulai menerapkan pola off season untuk menjaga ketersediaan buah.
“Sebetulnya mangga itu musiman. Biasanya itu di bulan Oktober, November, Desember, itu musim. Tapi kami di bidang holtikultura sudah mendidik atau menyosialisasikan melalui bimbingan teknis agar bisa off season,” kata Ikhwan.
“Makanya dari bulan Juni sampai dengan sekarang ini mangga itu ada, karena pola off season dari petani-petani kita,” sambung dia.
Ikhwan mengatakan, dalam setahun produksi mangga di Kabupaten Indramayu dapat mencapai lebih dari satu juta kwintal. Pada 2023 jumlah produksinya sekitar 1,1 juta kuintal, dan pada 2024 mencapai 1,25 juta kuintal.
Adapun di tahun 2025, DKPP Kabupaten Indramayu menargetkan produksi mangga bisa lebih meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
“Target kita di tahun ini yaitu 1,3 juta kuintal. Mudah-mudahan bisa tercapai,” kata Ikhwan.
Dari jumlah produksi tersebut, maka tak heran jika Indramayu dijuluki Kota Mangga. Bahkan, kabupaten ini tercatat sebagai daerah dengan produksi mangga terbanyak di Jawa Barat.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat tahun 2024, produksi mangga di Indramayu mencapai 1,25 juta kuintal. Disusul Kabupaten Sumedang sebanyak 698.250,19 kuintal dan Cirebon sebanyak 447.769,58 kuintal.
“Dengan produksi mangga ini, kita dikenal sebagai Kota Mangga. Di Jawa Barat kita memang nomor satu terkait dengan produksi mangga,” kata Ikhwan.