Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Bupati Indramayu Lucky Hakim menyoroti kasus investasi ilegal dan judi online yang menjerat sebagian masyarakat. Menurutnya, dampaknya tidak hanya pada kerugian finansial, tetapi juga memengaruhi produktivitas kerja, prestasi, hingga keharmonisan keluarga.
Hal tersebut diutarakan Bupati Indramayu Lucky Hakim saat membuka kegiatan Sekolah Pasar Modal bagi ASN di Aula Bappeda-Litbang Kabupaten Indramayu, Rabu (27/8/2025).
“Dampak dari investasi ilegal maupun judi online sangat berat bagi korban. Banyak yang akhirnya kehilangan produktivitas kerja, prestasi menurun, terlilit hutang, menjual aset, hingga mengalami masalah keluarga bahkan nekat mengakhiri hidup,” kata Lucky dalam keterangannya.
Berkenaan dengan hal tersebut, Pemkab Indramayu menegaskan, peningkatan literasi keuangan bagi ASN, khususnya terkait investasi yang aman dan legal, menjadi hal yang sangat penting.
Kegiatan Sekolah Pasar Modal yang dibuka langsung oleh Lucky Hakim itu menghadirkan narasumber dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Perwakilan Cirebon dan MNC Sekuritas. Mereka membahas pengenalan pasar modal, manfaat investasi jangka panjang, serta cara menghindari investasi bodong.
Kegiatan ini sekaligus mendukung program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) yang digagas Kementerian Dalam Negeri dan OJK. Fokus tahun 2025 adalah mempercepat pemanfaatan produk dan layanan pasar modal. Bursa Efek Indonesia turut menjadi fasilitator dan Self-Regulatory Organization (SRO) untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan ASN di Indramayu.
Dengan tema “ASN Melek Investasi: Bijak Kelola Gaji, Siap Pensiun Sejahtera”, kegiatan ini diharapkan dapat mendorong ASN beralih dari sekadar menabung menjadi berinvestasi secara cerdas dan legal untuk meningkatkan kesejahteraan pribadi, keluarga, dan masyarakat.
Acara tersebut dihadiri Asisten Direktur OJK Kantor Perwakilan Cirebon Tesar Pratama, Kepala BKPSDM Indramayu Muhammad Zaenal Muttaqin, Kepala Bappeda-Litbang Kabupaten Indramayu Iin Indrayati, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Wiralodra Fitria Damayanti, Deputi Kepala Wilayah Jawa Barat Bursa Efek Indonesia Firman Hananto, serta para undangan lainnya.