Pemerintah Kota Cimahi Akan Merobohkan Rumah Rusak Akibat Pergerakan Tanah

Posted on

Pemerintah Kota Cimahi bakal merobohkan rumah yang rusak terdampak pergerakan tanah di di Kampung Babut Tengah, RT 04/19, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara.

Dari sepuluh rumah terdampak pergerakan tanah pada Senin (7/4/2025) itu, ada empat rumah yang kondisinya rusak berat. Empat rumah itulah yang akan dirobohkan karena kondisinya membahayakan bangunan lain.

“Sesuai assessment BPBD Kota Cimahi, 3 rumah rusak parah dan 1 yang ringan. Jadi empat rumah itu dulu yang dirobohkan, targetnya selesai dalam 1 minggu,” kata Kepala Bidang Tata Bangunan dan Jasa Konstruksi pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Cimahi, Fitriyadi saat dikonfirmasi, Minggu (13/4/2025).

Pertimbangan utama merobohkan empat bangunan itu, kata Fitriyadi, karena potensi merusak bangunan lainnya. Hal itu karena saat ini pergerakan tanah masih terus terjadi meskipun dampaknya tak terlalu terasa.

“Posisi bangunan itu miring dan berpotensi roboh sendiri. Kalau tidak segera dirobohkan, bisa mengganggu keselamatan warga dan bangunan di sekitarnya,” kata Fitriyadi.

Perobohan bangunan itu juga sudah melalui kesepakatan dengan pemiliknya. Jika tak dirobohkan pun, bangunan tersebut tak mungkin bisa ditinggali lagi dengan potensi bencana yang mengintai.

“Pemiliknya sudah setuju, karena ini juga kan demi keselamatan. Semua perabotan dan barang yang bisa diselamatkan sudah dikeluarkan,” ujar Fitriyadi.

Di sisi lain, para penyintas bencana pergerakan tanah tersebut dipindahkan sementara waktu ke Rusunawa Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan. Mereka akan tinggal sementara waktu dengan bantuan pemenuhan kebutuhan sehari-hari oleh pemerintah.

“Jadi dipindahkan sementara ke Rusunawa Leuwigajah, kemudian untuk bantuan kebutuhan sehari-hari akan kita berikan dari bantuan tak terduga,” kata Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudisthira.

Adhitia mengatakan pihaknya menyediakan 14 unit di rusunawa tersebut untuk menampung keluarga sesuai dengan jumlah kepala keluarga yang terdampak pergerakan tanah.

“Hasil pendataan kita kan ada 11 rumah yang terdampak, jumlah rumah rusak itu ada 4, sisanya terancam. Nanti kita coba cari solusi lain kalau memang ada yang tidak mau kesana dengan alasannya anak sekolah akan jadi jauh,” kata Adhitia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *