Percepatan pembangunan transportasi terus dilakukan pemerintah. Salah satunya adalah dengan menyambungkan kereta cepat Whoosh hingga ke Jawa Timur.
Kereta cepat yang menghubungkan Jakarta dan Kota Bandung saat ini telah menjadi transportasi favorit masyarakat. Moda transportasi tersebut bisa menempuh perjalanan dengan waktu 45 menit.
Dalam waktu libur akhir pekan, moda transportasi tersebut bisa mengangkut penumpang hingga 25 ribu perhari. Makanya saat ini pemerintah berupaya menyambungkan kereta cepat di seluruh pulau Jawa.
Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), untuk mengawal kereta cepat Whoosh. Sehingga jalannya moda transportasi itu bisa berjalan dengan lancar.
“Ada tugas yang memang diberikan kepada kami dari bapak Presiden Prabowo Subianto, bagaimana untuk terus meningkatkan konektivitas. Di wilayah Jawa ini Jakarta-Bandung sudah tergelar dengan baik,” ujar AHY saat ditemui di Depo Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jumat (11/7/2025).
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Kereta cepat Whoosh harus bisa berjalan dengan baik dari segala aspek. Salah satunya adalah dari segi bisnis dan bisa semakin berkembang ke depannya.
“Kita ingin memastikan juga bahwa secara operasional tidak ada masalah secara teknis bisa dijaga dikawal bersama-sama. Tapi kita juga perlu kawal agar secara bisnis juga ini baik ke depan dan berkelanjutan,” katanya.
AHY mengaku, moda transportasi yang telah baik tersebut bisa disambungkan ke daerah lainnya. Dengan itu dampak baiknya bisa dirasakan seluruh masyarakat.
“Nah bukan hanya Jakarta-Bandung tentunya tetapi kita ingin juga bisa memberikan layanan ke daerah-daerah lainnya termasuk ke Jawa Tengah sampai dengan Jawa Timur,” jelasnya.
Dia menambahkan proyek penambahan tersebut harus bisa direncanakan dengan baik. Makanya saat ini stakeholder terkait tengah melakukan pembahasan untuk penambahan jalur kereta cepat.
“Ini adalah sebuah proyek yang besar, itu tidak boleh tanpa perencanaan yang matang. Saat ini kami terus melakukan studi, berkomunikasi dengan berbagai pihak, dan tentunya melakukan berbagai perhitungan strategis sebelum nanti kita menunggu apa yang bisa diputuskan bersama ke depan,” pungkasnya.